Ini 4 upaya Indonesia damaikan kembali Arab Saudi dan Iran
Merdeka.com - Konflik antara Arab Saudi dan Iran semakin memanas. Kedua negara berseteru kini sudah tak lagi memiliki hubungan diplomatik.
Berawal dari dieksekusinya seorang ulama Syiah, Syekh Nimr Baqir al-Nimr oleh Saudi pada 2 Januari lalu. Iran, mayoritas warga Syiah marah atas apa yang dilakukan Negeri Petro Dolar itu.
Tak terima, warga Syiah Iran berunjuk rasa di depan Kedutaan Arab Saudi di Iran. Kemarahan warga Syiah memuncak sampai akhirnya gedung tersebut dibakar.
-
Kenapa kemenangan Indonesia melawan Arab Saudi penting? Kemenangan ini sangat berarti karena Indonesia berhasil meraih kemenangan pertama mereka dalam sejarah melawan timnas Arab Saudi.
-
Kenapa pertandingan Timnas Indonesia vs Arab Saudi penting? Pertandingan ini bukan hanya sekadar ajang bagi anak asuh Shin Tae-yong, melainkan melawan tim yang sudah sering berpartisipasi di Piala Dunia.
-
Bagaimana timnas Indonesia melawan Arab Saudi? Indonesia menunjukkan performa yang baik di babak pertama dan berhasil mencetak gol lebih dulu melalui Ragnar Oratmangoen. Namun, di babak kedua, Arab Saudi mengambil alih kendali permainan dan berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Musab Fahz Aljuwayr.
-
Kenapa Timnas Arab Saudi tidak meremehkan Timnas Indonesia? Sementara itu, pelatih Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini, menolak untuk memandang remeh Timnas Indonesia yang disebutnya telah mengalami kemajuan dalam satu dekade terakhir.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Bagaimana cara Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi? Untuk mengalahkan Arab Saudi, Shin Tae-yong tentunya telah mempersiapkan berbagai strategi dan susunan pemain terbaiknya, termasuk bek dan penyerang sayap yang paling mematikan.
Hal ini kemudian menjadi awal dari diputusnya hubungan diplomatik kedua negara. Akibat putus hubungan inilah menyebabkan sedikit kekacauan di Teluk Persia.
Menghindari konflik terus berlanjut, Indonesia, sebagai negara sahabat kedua negara bersedia menjadi penengah masalah tersebut. Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi melakukan usaha demi mendinginkan kembali dua negara Timur Tengah tersebut.
Berikut upaya-upaya yang dilakukan Indonesia agar dua negara di Timur Tengah itu kembali rujuk:
Presiden Jokowi telepon petinggi Iran dan Arab Saudi
Didesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk berperan aktif dalam upaya damaikan konflik Saudi dan Iran, Presiden Joko Widodo berupaya menjalin komunikasi dengan dua petinggi negara tersebut.
"Semua menghendaki bahwa memang seharusnya konflik itu diredakan, ditiadakan. Dan Indonesia memang harus melakukan upaya dan ini yang terus sedang dilakukan oleh presiden, melakukan komunikasi baik dengan para petinggi Saudi maupun petinggi di Iran," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di Istana, Jakarta.
Presiden Jokowi, tegas Lukman, sudah sangat paham dengan kondisi tersebut. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi akan berupaya keras bagaimana konflik Iran dan Arab bisa diminimalisir, syukur-syukur bisa berakhir.
Presiden Jokowi akan menggunakan berbagai pendekatan dan lobi-lobi. Termasuk salah satunya, dalam waktu dekat ini Presiden akan menggelar pertemuan atau semacam konferensi pemimpin-pemimpin negara Islam untuk membahas agar konflik Iran-Arab dapat segera berakhir.
"Iya itu salah satu upaya saja sebagai bentuk ikhtiar bagaimana untuk mendekatkan kedua negara ini dengan ya semacam membentuk semacam konferensi pertemuan, tidak hanya antar 2 negara tapi juga melibatkan negara-negara yang lain untuk bagaimana mencari solusi yang konkrit yang bisa dilakukan dalam waktu dekat ini," tutup Lukman.
Menlu Retno cari solusi bersama Rusia dan OKI
Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi menelepon Rusia dan Organisasi Islam Internasional (OKI) guna mencari solusi redakan ketegangan antara Iran dan Arab Saudi.
"Bertukar pendapat merupakan salah satu cara berdialog yang baik. Menlu Indonesia berpikir dengan berdialog, solusi untuk meredakan ketegangan yang timbul beberapa hari terakhir di Teluk Persia bisa berakhir," tulis Kemlu Rusia dalam pernyataan pers.
Selain itu, Menlu Retno juga sudah menghubungi masing-masing pihak dari dua negara seteru.
"Indonesia secara proaktif telah melakukan komunikasi dengan berbagai negara dan organisasi. Diantaranya dengan Arab Saudi, Iran, Malaysia, Uni Emirat Arab, Qatar, Turki, Rusia, dan Sekjen OKI," ucap Menlu Retno dalam pidato tahunan pertama di Gedung Nusantara, Kemlu, Jakarta, Kamis (7/1).
Menlu Retno menerangkan, dalam komunikasi tersebut, Indonesia meminta kepada para pihak untuk menahan diri agar situasi tidak semakin buruk. Indonesia juga menekankan, lanjut Retno, pentingnta menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.
Dalam kesempatan ini, Menlu Retno menjelaskan Indonesia telah menawarkan diri untuk ikut membantu upaya penyelesaian secara damai. Hal itu dilakukan lantaran Indonesia menganggap dua negara di Timur Tengah itu sebagai negara sahabat.
Indonesia menawarkan diri menjadi mediator
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L. P. Marsudi dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri di Gedung Kemlu beberapa waktu lalu mengatakan, Indonesia menawarkan diri untuk ikut membantu upaya penyelesaian masalah kedua negara secara damai.
Hal ini dilakukan lantaran Indonesia menganggap dua negara di Timur Tengah sebagai negara sahabat.Â
"Perdamaian di Timur Tengah akan sanagt dipengaruhi oleh hubungan Arab Saudi dan Iran," tutur Menlu Retno.
Tawaran Indonesia ini disambut baik oleh Duta Besar Iran di Indonesia Valiollah Mohammadi. Baginya, adalah baik Indonesia menawarkan kedamaian untuk dua negara.
Menlu Retno ditunjuk sebagai utusan khusus oleh Presiden Jokowi
Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi ditunjuk sebagai utusan khusus untuk menangani konflik Iran dan Arab Saudi oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
Pria akrab disapa Tata, mengatakan kepada merdeka.com, pihaknya tengah mengatur waktu dengan Iran dan Negeri Petro Dolar tersebut.
"Iya, rencananya Ibu Menlu akan ke Tehran dan Riyadh," ucap Tata dalam pesan singkat.
Saat ditanya kapan keberangkatan Menlu Retno ke kedua negara bertikai, Tata mengatakan secepatnya.
"Kita sedang atur waktu dengan Iran dan Saudi. Harapannya bisa secepatnya," jawab Tata.
Presiden Joko Widodo mengatakan akan mengirim utusan khusus untuk menjadi mediator dalam konflik Iran dan Arab Saudi.
"Sebagai utusan khusus nanti saya sampaikan setelah akan berangkat, tapi secepatnya mungkin berangkat hari Senin, Selasa atau bisa lenih cepat, tapi saya minta secepatnya juga," ucap Presiden, seperti dikutip dari pernyataan dari Tim Komunikasi Presiden.
"Saya kirim utusan khusus sehingga bisa berbicara langsung," lanjut Presiden. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota DPR mewanti-wanti agar Pemerintah Indonesia konsisten mendorong pendekatan diplomasi
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut RUU tersebut menjadi penting sebab negara-negara tersebut memiliki peran dan teknologi yang cukup baik dalam bidang pertahanan.
Baca SelengkapnyaSembilan negara tambahan yang menjadi mitra baru BRICS.
Baca SelengkapnyaKetika Iran menyerang Israel pada April lalu, negara Zionis itu dibantu dan didukung negara Arab seperti Yordania.
Baca SelengkapnyaJenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaLima RUU kerja sama bidang pertahanan yang baru disahkan menjadi undang-undang.
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Luar Negeri Anis Matta kemarin menghadiri KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto mendapat hormat saat bertamu ke Markas Besar Angkatan Bersenjata Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan sudah ada 114 perusahaan Indonesia yang terdaftar menjadi anggota Dubai International Chamber.
Baca SelengkapnyaUtusan Khusus Presiden UEA, Sheikh Nahayan Mabarak Al Nahyan, tiba terlebih dahulu sekitar pukul 13.00 WIB
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi hari ini dijadwalkan menggelar rapat membahas situasi geopolitik menyusul serangan Iran ke Israel yang memicu ketegangan di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya