Usai bandar narkoba, Duterte ancam tembak mati pengemplang pajak
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte nampaknya kehabisan akal dalam menghadapi para pengemplang pajak. Dalam pernyataan terbarunya, dia sampai mengancam akan membunuh para pelaku yang tidak membayarkan pajak mereka kepada pemerintah.
Dilansir Asian Correspondent, Selasa (7/2), pernyataan keras itu sampaikan Duterte dalam keterangan pers yang berlangsung tengah malam di Istana Kepresidenan Manila. Ancaman itu dikatakannya terhadap perorangan dan perusahaan yang ngemplang pajak.
"Bayar. Jika tidak, saya bunuh anda," tegas Duterte.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Siapa saja yang perlu diwaspadai dari Filipina? Dalam pertandingan ini, dua pemain muda Filipina, Bjorn Martin Kristensen dan Sandro Reyes, menjadi ancaman serius bagi Indonesia.
-
Bagaimana sang pembajak mengancam penumpang? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Bagaimana cara polisi tersebut mengancam warga? Dalam rekaman itu, pelaku mengenakan baju putih dan membawa sajam mencengkeram baju korban serta membentaknya.
-
Apa tindakan Bareskrim Polri terhadap caleg narkoba? Bareskrim Polri menangkap calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang berinisial S, terkait perkara tindak pidana narkoba.
Duterte sendiri dilaporkan telah bertemu dengan sejumlah pembayar pajak terbesar di Filipina, termasuk pengusaha besar Manuel V Pangilinan dan Lance Gokongwei dalam peresmian kampanye terhadap wajib pajak dari Badan Pendapatan Internal (BIR).
"Bayar pajak anda dan bayar sesuai dengan jumlahnya karena kami butuh untuk menjalankan pemerintahan," kata Duterte.
Dalam pidatonya, Duterte juga berjanji kepada para pemimpin bisnis, di mana data yang mereka berikan tidak akan dikorupsi selama kepemimpinannya. Dia mendorong publik untuk 'menghajar dan mengutuk' pejabat publik yang meminta uang dari para pengusaha.
"Apa yang anda bayar, akurat, benar dan tepat waktu, hasilnya akan anda dapatkan," tambahnya.
Sejak Durterte duduk di kursi kepresidenan, 7.000 orang terbunuh dalam perang atas narkoba yang dikumandangkannya. Hampir setengahnya tewas di tangan polisi, sedangkan sisanya dibunuh oleh kelompok kriminal lainnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia juga menginstruksikan anak buahnya untuk menembak mati pengedar narkoba sesuai mekanisme
Baca SelengkapnyaAndi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memimpin rapat koordinasi desk pemberantasan narkoba yang merupakan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaBukan hanya bandar, namun kurir pun akan dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU)
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan kenaikan penerimaan cukai sebesar 5,9 persen menjadi Rp244,198 triliun.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Gunawan, upaya tersebut tentunya dalam rangka menyelamatkan generasi muda bangsa dari peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaPencegahan kasus narkoba juga nantinya tidak hanya akan berhenti sampai di situ saja
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri ATR/BPN Nusron Wahid di Mabes Polri, Jumat (8/11).
Baca SelengkapnyaPolda Jatim akan melakukan pengawasan internal secara ketat dan berjenjang hingga satuan wilayah paling bawah.
Baca SelengkapnyaDadang pun melawan dengan membantah sejumlah pernyataan yang dilontarkan penuntut.
Baca Selengkapnya