Usai bertemu Putin, Trump dianggap pengkhianat Amerika
Merdeka.com - Surat kabar di berbagai belahan dunia bereaksi atas pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia.
Dilansir dari laman the Guardian, Selasa (17/7), di Amerika sejumlah koran terkemuka mengecam keras Trump. The New York Daily News menuding sang presiden sudah berkhianat. Di halaman depan koran itu ada ilustrasi memperlihatkan Trump bergandengan tangan dengan Purin yang bertelanjang dada. Trump terlihat sambil menembak Paman Sam di bagian kepala.
Koran the Washington Post menulis berita utama dengan judul "Trump puji penyangkalan Putin", merujuk pada penolakan Trump atas kesimpulan intelijen AS yang menyebut Rusia campur tangan dalam pemilu AS pada 2016 lalu.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang Trump? 'Saat dia bersiap memasuki, atau ketika sudah berada di dalam Ruang Oval, kami menyadari bahwa terkadang pernyataan yang disampaikan memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami melakukan analisis secara mendalam, mengamati, dan akan menarik kesimpulan berdasarkan kata-kata serta tindakan tertentu,' ungkap Peskov.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang didukung Putin? Putin mengatakan dia lebih suka Joe Biden ketimbang Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat November mendatang.
-
Apa pendapat Putin tentang Biden? Putin menyebut kepemimpinan Biden akan menguntungkan Rusia karena presiden AS itu 'lebih berpengalaman, mudah ditebak, dan sosok politikus gaya lama.'
-
Bagaimana Putin melihat Biden? 'Ya, dia sering melihat ke kertasnya dan terus terang saya juga begitu. Jadi tidak ada yang aneh.'
berita utama koran the new york daily news ©Twitter
Di Rusia, koran pemerintah Rossiyskaya Gazeta, punya pendapat sedikit lain. Harian itu mengatakan hubungan Amerika dan Rusia kini makin membaik dan sesama teman seharusnya tidak saling berkelahi. Koran itu juga menyebut pertemuan kedua pemimpin membuat perubahan banyak hal menjadi lebih baik.
Di Finlandia koran Kauppalehti di halaman pertamanya mengatakan pertemuan itu dimenangkan oleh Putin.
"Trump 0-Putin 1," berita utama koran itu.
berita utama koran finlandia ©Twitter
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKekacauan ini terjadi ketika Biden dan pemimpin 19 negara lainnya berkumpul untuk mengumumkan penandatanganan Perjanjian Ukraina.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menuliskan harapan ke depan terkait kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat semakin erat.
Baca SelengkapnyaBiden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaKekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memberikan sambutan mesra kepada PM India Narendra Modi dalam pertemuan yang membuat Amerika Serikat 'ketar-ketir'.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca Selengkapnya