Usai dubes Rusia ditembak, pria bersenjata teror kedubes AS di Turki
Merdeka.com - Selang beberapa jam setelah duta besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov ditembak mati, seorang pria bersenjata pistol mencoba untuk memasuki Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara.
Pria yang masih belum diidentifikasi itu kemudian diamankan oleh pihak berwajib setelah sebelumnya menembakkan sedikitnya satu peluru ke udara, seperti dilaporkan koran The Daily Sabah melalui media sosial Twitter.
Harian Daily Mail, Selasa (20/12), melaporkan tidak ada korban jiwa atau terluka dari insiden ini. Berdasarkan foto-foto yang beredar, tersangka yang diperkirakan berusia 40 atau 50an tampak terluka. Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebabnya.
-
Siapa yang ditembak mati saat mencoba membunuh Trump? Pria bersenjata, yang ditembak mati oleh agen Dinas Rahasia, diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania.
-
Dimana bule Rusia itu diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Dimana Donald Trump ditembak? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang menembak Donald Trump? Melansir dari The Guardian, Secret Service rupanya langsung menembak mati tersangka penembakan usai menembak ke arah Trump.
-
Siapa pelaku penembakan di Gedung Konser Moskow? Rusia mendakwa keempat tersangka pelaku serangan penembakan massal di Gedung Konser Moskow yang menewaskan 137 orang pada Jumat lalu. Ini Identitas 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, Disidang dengan Wajah Babak Belur Tiga orang digiring dengan cara membungkuk ke pengadilan Moskow, sementara yang keempat menggunakan kursi roda. Semuanya didakwa melakukan tindakan terorisme.
-
Kenapa pelaku menembak Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
Selain foto, terdapat juga rekaman video yang menampilkan pria tersebut berteriak "jangan main-main dengan kami" sambil mendorong polisi yang mencoba memasukan dia ke mobil van.
Sementara itu, kantor kedubes AS sebelumnya sempat diamankan. Namun beberapa saat kemudian, para staf diizinkan untuk meninggalkan kantornya. Meski demikian, pihak kedubes menyarankan agar warga menghindari wilayah tersebut sementara waktu.
Sebelumnya, Karlov ditembak oleh pria bersenjata di sebuah acara pameran foto. Pria tersebut diketahui bernama Mevlut Mert Aydintas (22) dan telah bekerja sebagai polisi anti huru-hara selama dua setengah tahun terakhir di Ankara. Karlov sendiri dikabarkan meninggal di tempat pasca penembakan tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan terjadi beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan bersidang kembali setelah liburan musim panas.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaAksi bakar diri ini sebagai bentuk protes atas genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaMenurut pejabat penegak hukum, insiden penembakan tersebut diduga sebagai upaya pembunuhan
Baca SelengkapnyaIni Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
Baca SelengkapnyaDonald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah
Baca SelengkapnyaPelaku Penembakan Trump Sudah Dilihat Aparat Keamanan 30 Menit Sebelum Dia Menembak
Baca SelengkapnyaInsiden tersebut diketahui terjadi Selasa (23/1) sekitar pukul 01.00 WITA.
Baca SelengkapnyaKetika Trump berada di depan para pendukungnya, tiba-tiba suara letusan senjata api terdengar
Baca SelengkapnyaGreg Smith, saksi mata melihat pelaku penembakan sedang merangkak di atas sebuah gedung
Baca SelengkapnyaBiden berkunjung ke Los Angeles untuk acara penggalanan dana kampanye untuk pemilihan presiden.
Baca SelengkapnyaSaksi Mata Penembakan Trump Sebut Secret Service Sudah Diberitahu Ada Terduga Pelaku di Atap Tapi Diabaikan
Baca Selengkapnya