Algojo ISIS gorok pekerja kemanusiaan asal Inggris
Merdeka.com - Usai menggorok dua jurnalis asal Amerika Serikat (AS), kelompok radikal Negara Islam (IS) atau dikenal Negara Islam Suriah Irak (ISIS) juga mengeksekusi pekerja bantuan Inggris, David Cawthorne Haines (44). Eksekusi ini menjadi yang ketiga dilakukan kelompok tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Harian The New York Times, Minggu (14/9), melaporkan penggorokan diungkap ISIS pada sebuah video dalam situs pemantau terorisme yang menunjukkan gambar leher Haines sedang dipenggal seorang algojo bertopeng. Video berdurasi 2.27 menit itu diberi judul "Pesan untuk Sekutu Amerika".
Dalam video tersebut, ISIS menyalahkan Perdana Menteri Inggris David Cameron karena bergabung dengan Amerika Serikat. Mereka menyatakan serangan tersebut sebagai "perang" terhadap para pejuang jihad dengan meluncurkan serangan pesawat di Irak.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Siapa yang paling terdampak oleh serangan ini? Pengguna yang paling terdampak oleh serangan ini terutama berasal dari Brasil, Spanyol, Italia, dan Rusia.
"Anda masuk secara sukarela ke dalam koalisi dengan Amerika Serikat untuk melawan Negara Islam, seperti pendahulunya Tony Blair Anda lakukan, mengikuti tren antara perdana menteri Inggris kami yang tidak dapat menemukan keberanian untuk mengatakan tidak kepada Amerika," kata algojo itu dalam video.
Sementara itu, AFP menyebutkan, algojo yang menggorok Haines merupakan sosok yang sama saat mengeksekusi dua jurnalis AS. Sang algojo beraksen Inggris ini mengancam, serangan Inggris terhadap ISIS akan mempercepat kehancuran negara tersebut dan akan menyeret orang Inggris lainnya ke dalam "perang berdarah dan dimenangkan pihak lain". Dia juga mengancam untuk mengeksekusi sandera Inggris lainnya.
Haines merupakan warga Inggris kelahiran Skotlandia. Dia disandera ISIS sejak Maret 2013. Di Irak, Haines bekerja untuk Badan Kerjasama Teknis dan Pembangunan (ACTED), satu badan amal bantuan internasional. Sebelum itu, ia merupakan pekerja kemanusiaan di Balkan, bagian Afrika dan tempat-tempat lain di Timur Tengah.
ISIS juga telah merilis sebuah video berisi eksekusi Foley pada 19 Agustus, dan Sotloff dua pekan kemudian pada 2 September.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Markas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaKematian aktivis keturunan Turki ini menuai kemarahan dan kecaman internasional
Baca SelengkapnyaSerangan Israel Tewaskan 4 Pekerja Kemanusiaan di Gaza, di Antaranya Warga Inggris dan Australia
Baca SelengkapnyaHaniyeh dibunuh di Teheran, Iran pada Selasa (30/7).
Baca SelengkapnyaInggris menyiapkan jet tempur Royal Air Force Typhoon FGR4 yang dilengkapi senjata Paveway IV.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, pada Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel itu terjadi ketika para relawan tengah bertugas mengirimkan bantuan makanan yang sangat dibutuhkan warga Gaza.
Baca SelengkapnyaTentara Inggris Berusia 19 Tahun Tewas Saat Berperang Untuk Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMenurut Kementerian Kesehatan Lebanon, 85 orang terluka dalam serangan Israel ini.
Baca SelengkapnyaHaniyeh menegaskan Hamas tidak akan mundur walaupun keluarga mereka ditargetkan Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan itu telah menewaskan delapan orang penjaga, termasuk komandan senior Korps Garda Revolusi Iran.
Baca SelengkapnyaInggris Bakal Kerahkan Drone Pengintai ke Gaza untuk Cari Tahanan Hamas
Baca Selengkapnya