Usai habisi bandar narkoba, Duterte incar pengemplang pajak Filipina
Merdeka.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, seakan tak habis-habisnya melakukan gebrakan politik. Setelah pekan lalu memaksa belasan pejabat menyerahkan diri atas tuduhan mendukung peredaran narkoba, kini giliran pengemplang pajak yang akan dihabisi.
Duterte menyatakan pengusaha kakap serta pejabat yang tidak membayar pajak akan didatangi polisi. Dia mengancam para pengemplang pajak bakal langsung dicekal ke luar negeri, seperti dilansir Inquirer, Selasa (9/8).
"Jika anda melanggar hukum karena tidak membayar pajak, sementara anda kaya, ingatlah bahwa anda tidak akan bisa bepergian ke manapun lagi," kata Duterte dalam jumpa pers di Manila, kemarin malam.
-
Kenapa pemilik rumah harus bayar pajak? Namun, berbeda halnya saat Anda sudah memiliki rumah sendiri. Sebagai pemilik rumah, Anda memiliki kewajiban untuk membayar pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Apa itu Obligasi Pemerintah? Adapun obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk mendapatkan pendanaan.
-
Siapa yang menolak uang suap ratusan juta? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
Presiden 71 tahun itu menilai pengemplang pajak sepatutnya dijebloskan langsung ke penjara, seperti pelanggar hukum lainnya. Duterte tidak tertarik menjalankan program amnesti pajak seperti dilakukan Indonesia dan banyak negara lainnya. Bagi Mantan Wali Kota Davao ini, cuma pengusaha yang sudah membayar pajak boleh hidup tenang.
"Polisi akan mendatangi rumah-rumah mereka yang tidak membayar pajak. Mereka harus diinterogasi, kenapa tidak mau membayar," kata Duterte.
Sebelumnya diberitakan, kebijakan Presiden Duterte mengumumkan nama 150 pejabat mendukung peredaran narkoba membawa hasil dramatis. Sejak tiga hari terakhir, ada 18 wali kota dan 31 pejabat kepolisian yang menyerahkan diri ke aparat hukum akibat adanya ancaman tembak di tempat jika mereka kabur.
Sejak Duterte dilantik pada 30 Juni lalu, dilaporkan 402 orang - pengedar serta pecandu - tewas karena ditembak mati pasukan khusus kepolisian. Angka Human Rights Watch menyatakan lebih dari 700 orang yang terbunuh akibat program Duterte memerangi narkoba. Dalam kurun yang sama, ratusan orang menyerahkan diri ke polisi untuk mengikuti rehabilitasi kecanduan narkoba.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Duterte mengklaim penggantinya tersebut sedang merencanakan amandemen undang-undang untuk menghapus batas masa jabatan presiden.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri ATR/BPN Nusron Wahid di Mabes Polri, Jumat (8/11).
Baca SelengkapnyaPencegahan kasus narkoba juga nantinya tidak hanya akan berhenti sampai di situ saja
Baca SelengkapnyaBukan hanya bandar, namun kurir pun akan dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU)
Baca SelengkapnyaPolda Jatim akan melakukan pengawasan internal secara ketat dan berjenjang hingga satuan wilayah paling bawah.
Baca SelengkapnyaPara pakar berpendapat bahwa meskipun pernyataan Sara Duterte sangat tegas, dukungan politiknya tidak akan berkurang.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaNusron lalu membongkar tiga elemen mafia tanah berdasarkan hasil identifikasi.
Baca SelengkapnyaAndi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaTerbongkarnya clandestine lab di daerah Bali ini merupakan hasil pengembangan kasus di Sunter
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo geram dengan para pelaku tindak pidana narkoba yang bolak-balik masuk penjara dan tidak pernah ada kapoknya.
Baca Selengkapnya