Usai koruptor dibabat, gaji PNS China naik nyaris Rp 10 juta/bulan

Merdeka.com - Presiden China Xi Jinping baru saja meneken keppres penaikkan gaji pegawai negeri sipil di negaranya. Secara merata, seluruh birokrat dari yang paling rendahan sampai presiden menikmati kenaikan gaji pokok 62 persen, seperti dilansir CCTV News, Rabu (21/1).

Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China menyatakan, penaikkan gaji PNS dilakukan untuk menggenjot performa abdi negara. Kebijakan diharapkan menjadi insentif tambahan, di samping operasi pemberantasan korupsi yang dijalankan Jinping berhasil mencokok ratusan koruptor dalam tubuh pemerintah.

Saat ini PNS rendahan di Negeri Tirai Bambu memperoleh gaji pokok 630 Yuan (setara Rp 1,2 juta). Ditambah tunjangan dan bonus, saban bulan gaji mereka mendekati 1.000 Yuan.

Bahkan standar itu lebih rendah dibanding Indonesia, yang mana PNS golongan I dengan masa kerja nol tahun mendapat Rp 1,4 juta di luar tunjangan.

Melalui aturan yang baru, Jinping memastikan pegawai terendah memperoleh gaji minimal 1.320 Yuan (setara Rp 2,6 juta). Dengan tambahan insentif lainnya, PNS China bisa meraup gaji mendekati 5.000 Yuan per bulan (setara Rp 10 juta).

Diharapkan, budaya suap yang marak di kalangan birokrat dapat berubah. Selama ini, gaji rata-rata yang cuma 2.000-4.000 Yuan membuat para abdi negara di China korup.

Sampai saat ini, 'Operasi Perburuan Rubah' masih terus berlangsung. Sejak 2013, 20 tim penyidik Kejaksaan dan Tim Disiplin Partai Komunis China disebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Hasilnya, 750 PNS korup yang kabur ke Malaysia, Kamboja, Thailand, Inggris, hingga Amerika Serikat telah dipulangkan. Pemerintah Negeri Panda mengklaim, hasil kerja mereka berhasil menyelamatkan USD 1,5 miliar.

Sejak awal Januari 2014 hingga Oktober lalu, 104 tersangka korupsi sudah ditahan. Mayoritas adalah pejabat tingkat eselon atas. "Saya mengincar macan, baru berikutnya lalat," kata Presiden Jinping.