Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vaksin AstraZeneca-Oxford Memiliki Efektivitas Lebih dari 90 Persen Cegah Covid-19

Vaksin AstraZeneca-Oxford Memiliki Efektivitas Lebih dari 90 Persen Cegah Covid-19 Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Berdasarkan hasil uji coba tahap akhir, vaksin yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford memiliki efektivitas lebih dari 90 persen dalam mencegah penyakit Covid-19. Hal ini disampaikan AstraZeneca hari ini, Senin (23/11).

Hasil ini berdasarkan analisis sementara uji coba di Inggris dan Brasil. Vaksin ini dikembangkan Oxford dan diproduksi AstraZeneca. AstraZeneca mengatakan, tak ada yang dibawa ke rumah sakit atau kasus parah Covid-19 dilaporkan dari mereka yang menerima vaksin tersebut.

Percobaan meneliti dua regimen dosis yang berbeda. Setengah dosis vaksin diikuti dengan dosis penuh dengan jarak satu bulan disebut 90 persen efektif.

Regimen kedua menggunakan dua dosis penuh dengan jarak satu bulan hasilnya 62 persen efektif. Hasil gabungan menunjukkan tingkat kemanjuran rata-rata 70 persen.

"Temuan ini menunjukkan bahwa kami memiliki sebuah vaksin yang efektif yang akan menyelamatkan banyak nyawa," jelas kepala penyelidik uji coba, Professor Andrew Pollard, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AP, Senin (23/11).

"Menggembirakan, kami telah menemukan satu dari dosis regimen kami mungkin sekitar 90 persen efektif," lanjutnya.

AstraZeneca adalah perusahaan farmasi ketiga yang melaporkan hasil tahap akhir pengembangan vaksin Covid-19-nya di tengah kecemasan pejabat kesehatan publik di dunia menunggu vaksin yang bisa mengakhiri pandemi virus corona yang telah membunuh hampir 1,4 juta orang.

Pekan lalu, Pfizer dan Moderna melaporkan hasil uji coba tahap akhir vaksin mereka yang menunjukkan hampir 95 persen efektif.

Tak seperti vaksin dari kedua perusahaan tersebut, vaksin AstraZeneca-Oxford tak perlu disimpan dalam alat pendingin dengan suhu super dingin, sehingga membuatnya lebih mudah didistribusikan ke negara-negara berkembang.

CEO AstraZeneca, Pascal Soriot mengatakan rantai distribusi sederhana untuk vaksinnya dan komitmen perusahaan untuk menyalurkannya tanpa menarik keuntungan selama pandemi berarti vaksin akan terjangkau dan tersedia untuk orang-orang di seluruh dunia.

"Kemanjuran dan keamanan vaksin ini memastikan bahwa vaksin itu akan sangat efektif melawan Covid-19 dan akan berdampak langsung pada keadaan darurat kesehatan masyarakat ini," jelas Soriot.

Saat AstraZeneca telah merilis hasil sementara, regulator harus memberikan persetujuan vaksin sebelum didistribuskan secara luas.

Inggris telah memesan 100 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford, dan pemerintah mengatakan beberapa juta dosis bisa diproduksi sebelum akhir tahun jika mendapat persetujuan dari regulator.

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan merasa sangat lega terkait kabar efektivitas vaksin AstraZeneca ini.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab Kabar Vaksin Mpox Eksperimental
Kemenkes Jawab Kabar Vaksin Mpox Eksperimental

Beredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu

Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker

Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.

Baca Selengkapnya
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui

Vaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen

Vaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD

Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya