Vaksin Corona dari China Masuki Tahap Ketiga Uji Klinis di Uni Emirat Arab
Merdeka.com - Vaksin COVID-19 yang dikembangkan China memasuki tahap ketiga uji klinis dan akan dilakukan terhadap manusia di Uni Emirat Arab.
Hal itu merupakan uji klinis pertama di luar negeri untuk vaksin yang dikembangkan China dan menandai pentingnya perkembangan penggunaan dan pemanfaatan vaksin bagi seluruh umat manusia, demikian komentar media resmi China, Rabu.
Dilansir dari Antara, Rabu (24/6), acara pembukaan uji klinis tahap ketiga vaksin inaktif yang dikembangkan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) digelar secara daring di Beijing dan Wuhan serta Abu Dhabi, UEA, pada Selasa (23/6).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin flu pertama? Para ilmuwan mulai mengisolasi virus flu pada tahun 1930-an, dan pada tahun 1940-an, Angkatan Darat AS membantu mensponsori pengembangan vaksin untuk melawan virus tersebut.AS menyetujui vaksin flu pertama untuk penggunaan militer pada tahun 1945 dan untuk penggunaan sipil pada tahun 1946.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
Menteri Kesehatan UEA Abdul Rahman Mohammed Al Oweis telah mengeluarkan surat persetujuan kepada Sinopharm untuk melakukan uji klinis tersebut, demikian pernyataan tertulis Sinopharm.
Kerja sama lintasnegara dalam uji klinis tahap ketiga antara China dan UEA tidak hanya mencerminkan keberhasilan kerja sama internasional dalam penelitian dan pengembangan vaksin, melainkan juga bagian dari pentingnya kemitraan strategis antarkedua negara, demikian Duta Besar China untuk UEA Ni Jian dalam acara peresmian yang berlangsung secara daring itu.
Group 42 yang berkantor pusat di Abu Dhabi yang akan bekerja sama dengan Sinopharm dalam uji klinis mendatang telah menyediakan perangkat kecerdasan artifisial (AI) untuk penelitian-penelitian vaksin virus corona jenis baru itu.
Wuhan Institute of Biological Products yang berafiliasi dengan Sinopharm pada 16 Juni telah mengumumkan bahwa kandidat vaksin inaktif tidak menunjukkan dampak buruk pada manusia dalam uji klinis dua fase sebelumnya.
Pihaknya mengklaim bahwa vaksin yang dikembangkannya itu merupakan vaksin pertama di dunia yang menunjukkan imunogenisitas dan keamanan yang sangat bagus.
Sebelumnya 180 relawan yang bekerja di Sinopharm telah disuntik dengan kandidat vaksin tersebut.
Saat ini lebih dari 1.000 karyawan Sinopharm telah disuntik secara sukarela dan hasilnya menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif, dampak buruknya jauh lebih rendah daripada vaksin lain yang juga sedang diuji coba, demikian klaim Sinopharm, BUMN China yang bekerja di bidang farmasi itu.
Pada 12 April vaksin tersebut telah mendapatkan persetujuan uji klinis tahap pertama dan kedua di Kabupaten Wuzhi, Provinsi Henan.
Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, perusahaan tersebut juga telah membangun ruang kerja produksi dengan keamanan biologi sangat ketat yang nantinya dapat membantu menjamin kelancaran distribusi vaksin dalam situasi darurat.
Pada 15 April, Beijing Institute of Biological Products yang juga berafiliasi dengan Sinopharm menyatakan kemampuannya memproduksi 120 juta dosis vaksin COVID-19 per tahun, sementara Wuhan Institute of Biological Products mampu memproduksi 100 juta dosis setiap tahun.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaPengamat ini mengklaim berhasil memotret pesawat luar angkasa misterius China yang sedang berputar-putar.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaChina ogah keduluan Amerika Serikat bawa sampel Mars ke Bumi.
Baca Selengkapnya