Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer Berhasil Cegah Infeksi Hingga 90 Persen
Merdeka.com - Vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer yang bekerja sama dengan perusahaan Jerman BioNTech SE berhasil mencegah infeksi hingga lebih dari 90 persen dalam sebuah penelitian melibatkan puluhan ribu sukarelawan. Hasil ini adalah yang paling menjanjikan sejauh ini dalam upaya melawan virus corona.
Delapan bulan sejak pandemi Covid-19 pertama muncul, hasil penelitian ini bisa membuka peluang penggunaan vaksin untuk keadaan darurat jika penelitian lebih lanjut memperlihatkan vaksin ini juga benar-benar aman.
Saham Pfizer mengalami kenaikan sebesar 15 persen dalam pra-pasar trading. Kabar ini juga menambah nilai MSCI World Index dari Pfizer hingga lebih USD 500 miliar.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa manfaat utama dari vaksin HPV? Manfaat utama dari vaksin ini adalah mencegah perkembangan kanker yang disebabkan oleh HPV.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (9/11), temuan dari penelitian ini berdasarkan analisis terhadap 94 sukarelawan, sebagian sudah diberi placebo dan sebagian diberi vaksin, yang kemudian ditulari Covid-19. Uji coba ini akan dilanjutkan hingga 164 kasus muncul. Jika data ini bertahan dan efek dari vaksin Pfizer muncul sekitar sepekan kemudian dan terlihat perkembangannya cukup baik maka ini berarti dunia sudah memiliki alat untuk mengendalikan pandemi yang sudah merenggut lebih dari 1,2 juta jiwa ini.
"Ini adalah berita terbaik saat ini bagi dunia dan bagi Amerika Serikat serta kesehatan masyarakat," kata William Gruber, wakil presiden Pfizer untuk penelitian dan pengembangan vaksin. Temuan ini bahkan melebihi dari harapannya akan hasil dari penelitian ini .
"Dengan efektivitas dari vaksin pertama yang sebelumnya diharapkan mencapai kisaran 60-70 persen, 'lebih dari 90 persen' adalah luar biasa," kata CEO BioNTech Ugur Sahin.
"Ini memperlihatkan Covid-19 bisa dikendalikan," ujar Sahin dalam sebuah wawancara. "Pada akhirnya ini adalah kemenangan dari sains."
Pfizer kini masih membutuhkan waktu dua bulan untuk menindaklanjuti data yang sudah ada sebagai syarat untuk mendapat izin penggunaan darurat dari para pembuat kebijakan di AS pada pekan ketiga bulan ini. Jika hasil penelitian ini tidak ada masalah maka Pfizer bisa mengajukan izin penggunaan di AS bulan ini.
Sejauh ini komite pemantau data uji coba tidak menemukan ada masalah keselamatan dari vaksin ini, kata Pfizer dan BioNTech.
Dengan hasil positif dari data awal ini, Pfizer berarti sudah kian dekat untuk memperoleh vaksin pertama setelah membuat perjanjian kesepakatan dengan sejumlah negara di dunia buat penyediaan ratusan ribu dosis vaksin. Pfizer mengatakan mereka seharusnya mampu memproduksi 1,3 miliar dosis--cukup untuk memvaksinasi 650 juta manusia pada akhir 2021. Untuk di tahun ini diperkirakan hanya akan tersedia 50 juta vaksin.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaRusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca Selengkapnya