Vaksin Covid-19 dari Darah Simpanse Buatan China Siap Diujicoba ke Manusia
Merdeka.com - China kembali mengembangkan vaksin Covid-19 untuk diuji coba kepada manusia.
Vaksin vektor adenovirus untuk mengatasi Virus Corona Covid-19 itu kini siap menjalani uji coba terhadap manusia di dalam dan luar China.
Para peneliti dari Universitas Tsinghua, Universitas Kedokteran Tianjin, dan perusahaan Walvax Biotechnology Co., Ltd. yang berbasis di Kunming, mulai mengembangkan vaksin tersebut sejak awal merebaknya pandemi Covid-19. Jika dibandingkan dengan kandidat lainnya, vaksin tersebut dibuat menggunakan darah simpanse.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana cara kerja vaksin kucing? Vaksin bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan mikroorganisme tertentu seperti virus, bakteri, atau organisme menular lainnya.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Virus apa yang ditemukan di peternakan bulu China? Tim menemukan 36 spesies virus baru dalam ilmu pengetahuan dan 39 spesies yang berisiko berpindah antar spesies, termasuk 11 spesies yang sebelumnya telah menginfeksi manusia.'Sangat menarik bahwa kita melihat keragaman zoonosis yang diketahui dan potensial ditemukan dan ditularkan di antara begitu banyak jenis hewan dan di wilayah geografis yang luas,' kata salah satu anggota tim peneliti, John Pettersson, seorang profesor di Universitas Uppsala, dalam sebuah pernyataan.
Karena pada umumnya tidak ada antibodi penetral adenovirus simpanse yang tersimpan di tubuh manusia, vaksin dengan virus tersebut sebagai pembawanya akan mendapat keuntungan berupa reaksi merugikan yang rendah, kapasitas produksi yang tinggi, dan imunitas yang kuat pascavaksinasi, papar Zhang Linqi, kepala peneliti dari Universitas Tsinghua.
Produsen vaksin tersebut sudah merampungkan pengujian terhadap hewan dan mulai mendaftar untuk menjalankan uji coba terhadap manusia di China dan negara-negara lainnya.
"Tidak ada efek samping serius yang muncul pada hewan," kata Zhang, seraya menambahkan hasil dari penelitian praklinis mendukung keamanan vaksin Covid-19 ini dan mengindikasikan potensi uji klinis lanjutan.
Zhang menyebutkan bahwa uji klinis tahap 3 untuk memverifikasi keampuhan vaksin itu akan dilaksanakan di sejumlah area pandemi di luar China.
"Seperti vaksin-vaksin COVID-19 buatan China lainnya, kami juga menghadapi situasi di mana tidak ada cukup pasien COVID-19 di China yang bisa berpartisipasi dalam uji coba tahap 3."
Sebuah basis industrialisasi vaksin vektor adenovirus simpanse yang telah dipatenkan, diluncurkan pada Minggu 27 Desember di Distrik Daxing, Beijing, seperti dilansir dari Xinhua, Selasa (29/12). Jika terbukti efektif setelah uji coba, vaksin tersebut akan diproduksi massal di basis tersebut.
Pabrik-pabrik manufakturnya saat ini sedang dalam tahap konstruksi, dan vaksin tersebut kemungkinan akan mulai dipasarkan pada pertengahan 2021. Kapasitas produksi tahunan untuk vaksin COVID-19 itu akan melebihi 200 juta dosis, kata pernyataan Walvax.
China saat ini memiliki lima vaksin yang memasuki uji klinis tahap 3, termasuk satu vaksin vektor adenovirus yang dikembangkan oleh Akademi Ilmu Militer dan perusahaan CanSino Biologics Inc.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan sebuah rekor penciptaan virus yang mampu 'membasmi' manusia dalam 3 hari.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaUji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaDaging tersebut bukan dibudidaya di peternakan, melainkan di laboratorium dengan memanfaatkan sel-sel hewan. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaSeorang ilmuwan asal Kyoto University dan Fikui University melakukan penelitian ini.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan menyebut miniatur jantung akan bisa dipasang di tubuh manusia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah deretan hewan yang pernah singgah di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaUji klinis pertama di dunia akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
Baca Selengkapnya