Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Ampuh Lawan Virus Corona Varian India
Merdeka.com - Vaksin Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca sangat ampuh atau efektif melawan varian virus corona yang pertama kali ditemukan di India, menurut sebuah penelitian yang dilakukan Public Health England (PHE) atau Kesehatan Masyarakat Inggris.
Vaksin Pfizer 88 persen efektif dan AstraZeneca 60 persen efektif melawan varian dengan kode B1617.2 itu setelah dosis kedua. Kedua vaksin lebih efektif melawan varian “Kent” atau B.1.1.7, varian Covid-19 yang dominan ditemukan di Inggris, di mana Pfizer 93 persen efektif sementara vaksin AstraZeneca 66 persen efektif pada periode yang sama.
Namun demikian, kedua vaksin hanya 33 persen efektif pada tiga pekan setelah dosis pertama.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin flu pertama? Para ilmuwan mulai mengisolasi virus flu pada tahun 1930-an, dan pada tahun 1940-an, Angkatan Darat AS membantu mensponsori pengembangan vaksin untuk melawan virus tersebut.AS menyetujui vaksin flu pertama untuk penggunaan militer pada tahun 1945 dan untuk penggunaan sipil pada tahun 1946.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang pertama kali berhasil buat vaksin polio? Tanggal ini dipilih sebagai penghormatan kepada Dr. Jonas Salk, ilmuwan yang pertama kali berhasil mengembangkan vaksin polio yang efektif pada tahun 1955.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock menggambarkan hasil penelitian tersebut sebagai “terobosan”, sementara PHE mengatakan pihaknya berharap dapat melihat tingkat kemanjuran yang lebih tinggi untuk mencegah rawat inap dan kematian.
“Bukti baru ini merupakan terobosan dan membuktikan betapa bernilainya program vaksinasi Covid-19 kita dalam melindungi orang-orang yang kita cintai,” kata Hancock, dilansir Al Jazeera, Senin (24/5).
Awal bulan ini, WHO menyebut varian B1617.2 sebagai varian yang menjadi perhatian global.
Penelitian tersebut, yang dilaksanakan antara 5 April dan 16 Mei, menemukan kedua vaksin 33 persen efektif melawan penyakit bergejala dari varian B1617.2 tiga pekan setelah dosis pertama, dibantingkan dengan 50 persen ampuh melawan varian B.1.1.7.
Sebanyak 12.675 kasus pengurunan genom dimasukkan dalam analisis, tapi hanya 1.054 merupakan varian yang ditemukan di India. Penelitian tersebut mencakup data semua kelompok usia dari 5 April meliputi periode sejak varian tersebut muncul.
Data baru dari PHE menunjukkan terdapat sedikitnya 2.889 kasus varian B1617.2 tercatat di Inggris sejak 1 Februari sampai 18 Mei tahun ini.
Dari jumlah itu, 104 kasus pasien dilarikan ke UGD, 31 rawat, dan enam kasus kematian.
Varian yang paling umum di Inggris, menurut data tersebut, adalah varian B.1.1.7, dengan 132.082 kasus tercatat pada periode yang sama. Virus corona telah menginfeksi 4,46 juta orang di Inggris dan menyebabkan 128.000 kematian sejak wabah dimulai tahun lalu.
“Penelitian ini memberikan jaminan bahwa dua dosis dari masing-masing vaksin memberikan tingkat perlindungan tinggi melawan penyakit bergejala dari varian B1617.2,” jelas Kepala Imunisasi PHE, Dr Mary Ramsay.
“Kami harap vaksin bisa jauh lebih efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian, jadi penting untuk mendapatkan dua dosis untuk mendapatkan perlindungan maksimal terhadap semua varian yang ada dan yang muncul,” lanjutnya. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca Selengkapnya