Varian Baru Virus Corona Muncul Lagi di Inggris
Merdeka.com - Para ilmuwan mengidentifikasi varian baru lain virus corona di Inggris dengan beberapa mutasi yang berpotensi mengganggu.
B.1.525 tampak mirip dengan varian Afrika Selatan yang mendorong dilakukannya tes dari rumah ke rumah di daerah di mana varian ini ditemukan.
Para peneliti dari Universitas Edinburgh menemukan 38 kasus sejauh ini - dua di Wales dan 36 di Inggris - dalam sampel tertanggal pada Desember. Varian ini juga terlihat di beberapa negara termasuk Denmark, Nigeria, dan AS.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli di Universitas Cardiff? Tim tersebut baru saja mempublikasikan penelitian di jurnal Nature Scientific Reports yang mengemukakan bahwa sinyal akustik bawah air yang dihasilkan oleh jatuhnya pesawat bisa, akhirnya, mengungkapkan di mana pesawat tersebut sekarang berada.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
Para ahli di Inggris sedang melakukan penelitian untuk memahami risiko varian lain ini.
Terlalu cepat disimpulkan apakah varian ini harus ditambahkan ke dalam daftar varian Inggris dan apakah diperlukan tes massal. Karena itulah sekarang disebut "varian yang sedang diselidiki".
Profesor Ravi Gupta, dari Universitas Cambridge, adalah salah satu ilmuwan penasihat pemerintah terkait ancaman virus baru maupun virus yang sedang berkembang.
Gupta mengatakan, B.1.525 nampak memiliki "mutasi signifikan" yang telah terlihat di beberapa varian baru lain.
"Itu sebagian meyakinkan karena kita bisa memprediksi apa kemungkinan efeknya," jelasnya, dikutip dari BBC, Rabu (17/2).
Profesor Yvonne Doyle dari Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) mengatakan: "PHE sedang memantau data varian yang muncul dengan sangat cermat dan memantau di mana diperlukan intervensi kesehatan masyarakat, seperti tes tambahan dan pelacakan kontak yang ditingkatkan."
"Saat ini tak ada bukti mutasi ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan penularan."
Ancaman bagi vaksin
Salah satu perubahan yang dimiliki B.1.525 ini adalah mutasi yang disebut E484K - juga ditemukan di varian Brasil dan Afrika Selatan - yang dapat membantu virus menghindari beberapa pertahanan sistem kekebalan tubuh.
Perubahan lain membuatnya mirip dengan varian 'Kent' Inggris yang menurut para ahli lebih menular daripada versi asli virus corona yang memicu pandemi.
Hal yang dikhawatirkan, virus berubah dengan cara yang memungkinkannya mudah menyebar dan lolos dari vaksin Covid yang sudah ada.
Prof Gupta dan rekannya telah melakukan tes di lab dan mengatakan mutasi seperti E484K memang merupakan ancaman bagi vaksin.
Para ilmuwan sedang mengembangkan vaksin baru yang lebih cocok untuk varian baru, jika dibutuhkan sebelum musim dingin mendatang.
Prof Andrew Hayward, seorang ahli epidemiologi di University College London, mengatakan: "Untungnya, tampaknya tidak menyebar lebih cepat dari varian lain dan masih pada tingkat yang sangat, sangat rendah."
"Dengan semua varian ini, kami benar-benar perlu mengawasinya dengan cermat karena kami tidak tahu apa yang akan mereka lakukan."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnya