Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Varian Baru Virus Corona XE Muncul di Inggris, Apa Kata Ahli dan Seberapa Berbahaya?

Varian Baru Virus Corona XE Muncul di Inggris, Apa Kata Ahli dan Seberapa Berbahaya? Ilustrasi virus corona. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Varian baru Covid-19 teridentifikasi di Inggris, tapi para ahli mengatakan belum ada alasan untuk mewaspadainya.

Varian baru ini, yang dikenal sebagai XE, merupakan kombinasi varian Omicron asli BA.1 dan subvariannya BA.2. Jenis kombinasi ini dikenal sebagai varian "rekombinan".

Ahli kesehatan masyarakat mengatakan varian rekombinan ini sangat umum dan kerap muncul dan menghilang dengan sendirinya.

Orang lain juga bertanya?

"Saat ini, benar-benar tidak ada kekhawatiran kesehatan masyarakat," kata ahli epidemiologi dan kepala pegawai inovasi Rumah Sakit Anak Boston, Dr John Brownstein, dikutip dari laman ABC News, Selasa (5/4).

"Varian rekombinan terjadi berulang-ulang. Faktanya, alasan bahwa ini merupakan varian rekombinan XE adalah kita telah memiliki XA, XB, XC, XD, dan tidak ada satu pun dari mereka yang mengkhawatirkan."

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (HSA) pekan lalu menyampaikan, 637 kasus varian XE diidentifikasi sampai 22 Maret, di mana deteksi paling awal ditemukan pada 19 Januari.

Indikasi awal dari Inggris menyatakan XE bisa jadi sedikit lebih menular daripada BA.2, tapi WHO mengatakan diperlukan penelitian lebih lanjut.

Sementara itu, XE mencakup lebih dari 1 persen total kasus Covid-19 yang melalaui pengurutan genom di Inggris, dan tidak ada bukti yang menyatakan varian ini bisa menghindari vaksin, menyebabkan penyakit yang lebih parah, atau lebih mematikan.

Sejauh ini, tidak ada kasus XE yang dilaporkan di negara lain, termasuk di AS.

Brownstein mengatakan, masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab seputar XE. Tapi dia mengatakan di AS, ada perlindungan tingkat tinggi baik dari vaksin maupun dari kekebalan alami selama gelombang Omicron.

"Kemungkinan ia bisa jadi lebih menular, tapi itu bukan berarti lebih parah," ujarnya.

"Dan mengingat angka infeksi yang kecil yang kita lihat pada Omicron, benar-benar belum jelas apakah menjadi sedikit lebih menular berarti kita akan melihat dampak dari varian ini."

Brownstein mengatakan, salah satu alasan Inggris bisa mengidentifikasi varian ini dengan cepat karena sistem pengawasan yang kuat.

Menurut database global GISAID, Inggris telah mengumpulkan lebih dari 1 juta sampel Omicron untuk pengawasan genom, sementara AS mengumpulkan lebih dari 781.000 sampel.

"Jadi Anda bisa lihat identifikasi XE sebenarnya hal yang positif karena itu menunjukkan sistem kesehatan masyarakat kita bekerja, mengidentifikasi varian baru bahkan ketika angka kasus sangat kecil," jelas Brownstein.

Jaga prokes

WHO merilis laporannya, mengatakan pihaknya memantau XE, tapi belum ada bukti XE merupakan varian yang mengkhawatirkan atau variant of concern seperti Alpha, Delta, dan Omicron.

"WHO akan terus memantau dengan cermat dan menilai risiko kesehatan masyarakat berkaitan dengan varian rekombinan dan akan memberikan update secepat ketika bukti telah tersedia," jelas WHO dalam laporannya yang diterbitkan pada 29 Maret.

Brownstein mengatakan varian virus corona akan terus muncul, tapi penting bagi masyarakat tetap mengikuti tindakan pencegahan atau protokol kesehatan sehingga varian baru tidak punya kesempatan untuk menyebar.

HSA Inggris mengatakan pihaknya juga memantau dua varian rekombinan lainnya yang dikenal sebagai XD dan XF, keduanya merupakan kombinasi varian Delta dan BA.1.

Sampai saat ini, hanya ada 38 kasus XF yang ditemukan di Inggris dan tidak ada temuan sejak pertengahan Februari. Sementara itu dalam database global, ditemukan 49 kasus varian XD, sebagian besar di Prancis.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya