Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Varian Beta dan Delta Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Uni Emirat Arab

Varian Beta dan Delta Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Uni Emirat Arab salat jaga jarak di uni emirat arab. ©AFP

Merdeka.com - Kasus baru virus corona di Uni Emirat Arab sebagian besar berasal dari varian lebih menular yang menyebabkan peningkatan jumlah kematian COVID-19, menurut otoritas federal.

Negara Teluk Arab, dengan populasi sekitar 9 juta itu, melaporkan salah satu tingkat vaksinasi tercepat di dunia.

Akan tetapi, kasus COVID-19 di negara itu melonjak selama sebulan terakhir menjadi lebih dari 2.000 kasus per hari, meski masih di bawah puncaknya pada Februari.

Pada Sabtu UAE mencatat 10 kematian COVID, angka harian tertinggi sejak Maret, menurut pelacakan COVID-19 Reuters.

Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Senin (28/6), Otoritas Manajemen Bencana dan Krisis Darurat Nasional (NCEMA) mengatakan lonjakan kematian disebabkan oleh penyebaran varian Beta, Delta dan Alpha.

Varian Beta, yang mulanya muncul di Afrika Selatan, menjadi yang paling dominan di UAE, dengan 39,2 persen kasus, katanya.

Varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India, menyumbang 33,9 persen kasus. Sementara, varian Alpha, yang awalnya ditemukan di Inggris, berkontribusi 11,3 persen dari kasus, menurut NCEMA di Twitter, Minggu malam.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) Juni ini memperingatkan, Delta secara umum menjadi varian COVID dominan dengan penularan yang tinggi.

Orang-orang yang usai bepergian ke Afrika Selatan atau India dalam 14 hari terakhir dilarang memasuki UAE, dengan pengecualian warga negara dan diplomat.

NCEMA mendesak masyarakat agar bersedia divaksin, mengatakan bahwa 92 persen dari orang-orang yang dibawa ke perawatan intensif tidak disuntik vaksin. Sedangkan 94 persen dari korban meninggal tidak divaksin.

Banyak di negara tersebut yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 buatan China Sinopharm, sementara vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca dan Sputnik V juga ditawarkan kepada warga negara dan warga setempat.

Menurut NCEMA, 91,8 persen dari mereka yang memenuhi syarat telah divaksin, mewakili 71 persen penduduk.

Peneliti pusat pengendalian penyakit China pekan lalu menyebutkan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh dua vaksin COVID-19 buatan China kurang ampuh melawan varian Delta dibanding dengan vaksin lainnya, namun masih memberikan perlindungan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya