Varian Delta Bisa Segera Jadi Virus Corona Dominan dan Ancaman Baru Sistem Kesehatan
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 menjadi ajang unjuk kekuatan antara varian virus yang muncul. Ada empat varian yang beredar saat ini yaitu varian Delta atau B.1.617.2 yang pertama kali muncul di India, varian Alpha yang muncul di Inggris, varian Beta yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan; dan varian Gamma, pertama kali terlihat di Brasil.
Di antara keempat varian tersebut, Delta dengan cepat menjadi yang varian yang paling mengkhawatirkan.
Pejabat kesehatan memperingatakan negara-negara yang telah berhasil mengatasi pandemi, varian Delta bisa menjadi ancama baru yang menggagalkan keberhasilan tersebut. Negara yang masih berkutat dengan krisis seperti India juga diperingatkan bahwa varian ini bisa memperburuk situasi.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
Para peneliti menemukan varian Delta setidaknya 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha, varian dominan di AS, menurut departemen Kesehatan Masyarakat Inggris.
Menurut laporan para dokter di China, pasien varian Delta di sana mengalami gejala lebih cepat dan lebih parah daripada orang yang terinfeksi varian lain. Beban virus (viral load) juga naik lebih cepat dan menurun lebih lambat.
Namun, ahli epidemiologi mengatakan mungkin terlalu dini untuk memastikan apakah varian Delta menyebabkan penyakit yang lebih parah, dan penting untuk mengenali bahwa faktor-faktor lain, seperti lockdown atau pembatasan dan tingkat vaksinasi, mungkin juga memengaruhi penyebaran penyakit.
“Saya cukup berhati-hati untuk memasukkan terlalu banyak telur ke dalam keranjang karena 'varian memperburuk keadaan'” jelas Dr. Gigi Gronvall, akademisi di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins Fakultas Kesehatan Masyarakat Bloomberg.
“Sangat mudah bagi beberapa pemimpin politik untuk menyalahkan varian seperti tindakan Tuhan atas keputusan kebijakan yang mengarah pada situasi yang kita hadapi,” lanjutnya, dikutip dari TIME, Rabu (16/6).
Menurut Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Dr. Anthony Fauci, varian Delta saat ini mewakili sekitar 6 persen dari semua kasus di AS. Dia memprediksi kemungkinan angka itu akan naik.
“Saya pikir dengan data yang kami miliki, ada peluang varian itu bisa mengambil alih 117 (varian Alpha) sebagai varian utama hanya karena lebih menular,” kata Dr. Michael Osterholm, direktur Pusat Penelitian Penyakit Menula dan Kebijakan di Universitas Minnesota.
"Ini akan menciptakan tantangan tambahan yang nyata."
Pada konferensi pers Gedung Putih pekan lalu, Fauci mencatat bahwa vaksin Pfizer-BioNTech 88 persen efektif dalam mencegah penyakit yang disebabkan oleh varian Delta.
“Kabar baiknya adalah varian Delta, seperti varian lainnya, tampaknya tidak luput dari perlindungan yang diberikan oleh vaksin yang tersedia di AS,” ujar Dr. Gronvall.
Selain itu, vaksin AstraZeneca, yang diizinkan untuk digunakan di Uni Eropa tetapi tidak di AS, telah terbukti 60 persen efektif melawan varian Delta, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature, meskipun para ilmuwan mengharapkan perlindungan yang lebih besar terhadap rawat inap dan kematian yang disebabkan oleh varian tersebut.
Menanggapi penyebaran varian Delta di Inggris, negara-negara Eropa lainnya telah memberlakukan pembatasan perjalanan tambahan pelancong dari negara tersebut.
Di China, krisis varian Delta berpusat di sekitar kota Guangzhou di mana pemerintah telah memberlakukan pembatasan sejak hari-hari awal pandemi. Pemerintah telah melakukan sekitar 32 juta tes Covid-19, termasuk ke seluruh 18,7 juta penduduk Guangzhou (kota terbesar di kawasan itu) dalam upaya mengendalikan wabah. Tes di Guangzhou dilakukan hanya selama tiga hari dari 5 hingga 7 Juni.
Sejauh ini, 800 juta dosis vaksin telah diberikan di seluruh China. Tapi itu adalah dosis total—tidak hanya termasuk dosis kedua, yang dibutuhkan oleh vaksin Sinovac yang banyak digunakan di negara itu—dan hanya mewakili 57 persen dari populasi.
Jumlah vaksinasi yang jauh lebih rendah di sebagian besar belahan dunia lainnya, menyebarkan jutaan varian yang sangat menular dan berpotensi lebih berbahaya, dan menciptakan peluang baru bagi SARS-CoV-2 untuk berubah bentuk lagi atau bermutasi.
“Setiap kali Anda memberi virus kesempatan untuk bereplikasi, Anda memberi kesempatan varian lain untuk bertahan, yang mungkin memiliki sifat berbeda yang tidak menguntungkan kita,” jelas Gronvall.
“Itulah mengapa kepentingan kami sendiri untuk membantu memvaksinasi dunia.”
Di AS, kasus varian Delta berlipat ganda setiap dua pekan, menurut Dr. Scott Gottlieb, mantan direktur Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), kepada CBS News “Face the Nation” pada Minggu.
Beberapa dari negara bagian di AS seperti Alabama, Arkansas dan Missouri, mengalami peningkatan kasus dalam beberapa pekan terakhir, dan Osterholm mengatakan situasinya sangat mengkhawatirkan karena tingkat vaksinasi di sejumlah wilayah itu bahkan lebih rendah. Ada kemungkinan transmisi varian Delta yang dapat memicu lonjakan kasus Covid-19 lokal yang membanjiri sistem medis regional.
“Kita harus berhati-hati untuk tidak secara otomatis berasumsi apa yang terjadi di Inggris akan terjadi di sini,” katanya.
Meskipun demikian, dia menambahkan, “Risikonya pasti lebih besar ketika Anda memiliki lebih banyak orang yang tidak divaksinasi bersama. Saya pikir ketika kita membuka semuanya, kita kembali dalam banyak hal seperti pada pra-Maret 2020.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPurnawirawan Jenderal polisi bintang tiga itu juga mengatakan Jakarta akan dilanda impor besar-besaran yang akan berdampak langsung pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca Selengkapnya