Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Video Menyesatkan Tentang Covid-19 Ditonton Jutaan Orang di YouTube

Video Menyesatkan Tentang Covid-19 Ditonton Jutaan Orang di YouTube Ilustrasi YouTube. © forbes

Merdeka.com - Lebih dari seperempat video yang paling banyak ditonton di jejaring berbagi video Youtube tentang virus corona mengandung informasi menyesatkan. Demikian dikatakan sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh BMJ Global Health terhadap berbagai video yang paling banyak ditonton di orang Inggris hingga 21 Maret.

Dikutip dari BBC, Kamis (14/5), secara total video-video menyesatkan itu disaksikan lebih dari 62 juta kali.

Di antara informasi keliru tentang pandemi Covid-19 ini adalah gagasan soal perusahaan farmasi yang dikatakan sudah memilki vaksin corona tapi menolak untuk menjualnya.

Orang lain juga bertanya?

YouTube mengatakan mereka sudah bertekad menghapus penyebaran informasi yang menyesatkan itu.

Para peneliti menyatakan "informasi yang baik dan akurat" sudah diunggah ke YouTube oleh kalangan pemerintah dan ahli kesehatan. Namun video-video mereka itu seringkali sulit dipahami dan kurangs menarik bagi para penonton Youtube dan narablog.

Setelah menyingkirkan video duplikasi, video berdurasi lebih dari satu jam dan video yang tidak relevan secara audio maupun materi visual, para peneliti akhirnya menganalisis 69 video tersisa.

Video-video itu kemudian diberi skor berdasarkan mana tayangan yang memberi informasi faktual ekslusif tentang penyebaran virus, gejala virus corona, pencegahan dan potensi penanganan.

Video dari kalangan pemerintah memiliki nilai yang lebih bagus dari sumber-sumber lain, namun justru jarang ditonton.

Dari 19 video yang mengandung informasi keliru:

-sekitar sepertiga berasal dari sumber berita hiburan

-berita dari dari kantor berita nasional

-sumber berita di internet sekitar seperempatnya

-13 persen diunggah oleh pembuat video independen

Laporan hasil penelitian ini merekomendasikan agar pihak pemerintah dan otoritas kesehatan seharusnya bekerja sama dengan sumber berita hiburan dan influencer media sosial untuk membuat tayangan faktual yang menarik dan lebih banyak ditonton orang.

Dalam pernyataannya Youtube mengatakan: "Kami berkomitmen menyediakan informasi yang membantu secara berkala di masa kritis ini, termasuk mengutamakan konten otoritas, mengurangi penyebaran informasi membahayakan dan menayangkan informasi dari berbagai lembaga menggunakan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan NHS (otoritas kesehatan Inggris) untuk memerangi berita menyesatkan."

"Kami mempunyai kebijakan yang tegas untuk melarang video yang mempromosikan perawatan dengan metode yang ngawur untuk mencegah penyebaran virus corona dan kami segera menghapus video yang melanggar peraturan ini ketika sudah ditandai. Sekarang konten apa pun yang bertentangan dengan penularan Covid-19 seperti yang dijelaskan WHO dan NHS adalah melanggar peraturan YouTube.

"Kami terus mengevaluasi dampak dari berbagai video ini ke masyarakat di seluruh dunia."

Marianna Spring, reporter media sosial dan spesialis disinformasi dalam analisisnya mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir ada peningkatan jumlah video yang mengangkat tema teori konspirasi dan disebarkan di YouTube dan video-video terbukti cukup populer.

Topik yang diangkat termasuk video seperti Plandemic, yang beredar luas di Internet pekan lalu.

Konten video yang cukup baik kualitasnya dan didukung wawancara dengan yang disebut ahli bisa membuat video semacam ini cukup meyakinkan. Meski fakta yang disajikan keluar dari konteks dan dipakai untuk menggiring ke arah kesimpulan yang menyesatkan.

Memberantas konten semacam ini adalah seperti permainan anjing dan kucing bagi sejumlah jejaring media sosial.

Penelitian ini memberi gambaran media arus utama juga bersalah atas penyebaran informasi yang menyesatkan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Raffi Ahmad dan Najwa Shihab Promosi Judi Online
CEK FAKTA: Hoaks Video Raffi Ahmad dan Najwa Shihab Promosi Judi Online

Beredar video mengklaim Raffi Ahmad dan Najwa Shihab promosikan judi online, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Beredar Hoaks Megawati Minum Obat Nyamuk Jika PDIP Kalah, Begini Faktanya
Beredar Hoaks Megawati Minum Obat Nyamuk Jika PDIP Kalah, Begini Faktanya

Cek fakta merdeka.com melakukan penelusuran foto thumbnail menggunakan teknik reverse image search.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Viral Jentik Nyamuk dalam Galon Air, Ini Pengakuan Agen Penjual AMDK
Viral Jentik Nyamuk dalam Galon Air, Ini Pengakuan Agen Penjual AMDK

Video yang menunjukkan jentik nyamuk di galon air minum dalam kemasan (AMDK) viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Yogyakarta Dihantam Tsunami
CEK FAKTA: Hoaks Video Yogyakarta Dihantam Tsunami

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Gelombang Tinggi Terjang Yogyakarta
CEK FAKTA: Hoaks Video Gelombang Tinggi Terjang Yogyakarta

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Video Sebut Presiden Jokowi Terbitkan Perpres & Perppu Bubarkan Ponpes Al Zaytun?
CEK FAKTA: Video Sebut Presiden Jokowi Terbitkan Perpres & Perppu Bubarkan Ponpes Al Zaytun?

Cek fakta merdeka.com menelusuri terkait klaim Jokowi terbitkan Perpres dan Perppu bubarkan Al-Zaytun.

Baca Selengkapnya
Cerita Heboh 'Ajaran' Gus Samsudin Perbolehkan Tukar Pasangan Berujung Jemput Paksa Polisi
Cerita Heboh 'Ajaran' Gus Samsudin Perbolehkan Tukar Pasangan Berujung Jemput Paksa Polisi

Sebelumnya Polres Blitar sudah melakukan pemeriksaan kepada Gus Samsudin terkait konten tukar pasangan dalam video viral yang menyeret namanya

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks FIFA Resmi Bubarkan AFF Usai Terima Laporan dari Negara Anggota
CEK FAKTA: Hoaks FIFA Resmi Bubarkan AFF Usai Terima Laporan dari Negara Anggota

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya