Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Video Viral Perempuan China yang Lehernya Dirantai Tuai Kecaman Netizen

Video Viral Perempuan China yang Lehernya Dirantai Tuai Kecaman Netizen Screen grab video perempuan China yang dirantai lehernya. ©The Observers

Merdeka.com - Media sosial China ramai mengecam video mengerikan yang menunjukkan seorang ibu delapan anak dirantai lehernya ke tembok sebuah rumah kumuh. Perempuan tersebut dirantai tampaknya karena "gangguan mental". Sejak video tersebut pertama muncul pada 26 Januari, otoritas China merilis beberapa informasi rinci soal nasib perempuan malang itu.

Dalam video itu, perempuan tersebut terlihat kuyu dan rambutnya tergerai. Dia berdiri di ambang pintu sebuah gubuk yang terbuat dari batu bata yang terbuka ke luar. Walaupun Januari dingin, dia hanya mengenakan sweater tipis.

Ada rantai logam di lehernya, diamankan dengan kunci, dan ditempelkan ke dinding, mencegahnya melangkah lebih jauh. Video ini mengejutkan netizen China ketika diunggah pada Tahun Baru Imlek.

Orang lain juga bertanya?

Kendati pihak berwenang telah membuat tiga pernyataan resmi, masyarakat masih khawatir dengan nasib ibu delapan anak ini, yang tampaknya telah didiagnosis dengan masalah kesehatan mental.

Video itu direkam pengguna TikTok China pada 26 Januari ketika dia berkunjung ke sebuah desa di Provinsi Jiangsu, China timur. Pengguna TikTok mengunggah video tersebut untuk mengungkap kondisi mengerikan yang harus ditanggung ibu tersebut. Dalam video itu dia mengajukan sejumlah pertanyaan. Ketika dia bertanya apakah ibu itu kedinginan, dia mengangguk. Pengguna TikTok ini juga mengatakan makanan yang tersedia di meja dingin dan suhu di luar mendekati nol derajat Celcius. Dia kemudian melepas baju hangatnya dan memasangkannya pada ibu itu.

Seperti dikutip dati The Observers, Selasa (8/2), video itu kemudian viral. Banyak orang bertanya-tanya bagaimana wanita itu akhirnya hidup dalam kondisi yang begitu mengerikan. Mereka juga bertanya-tanya bagaimana ibu itu memiliki delapan anak ketika kebijakan satu anak China berlaku sampai 2015. Pada 2021, panduan baru dikeluarkan yang memungkinkan keluarga memiliki sampai tiga anak.

Pihak berwenang di daerah Feng, asal perempuan tersebut, meluncurkan penyelidikan awal dan merilis beberapa informasi detail dalam sebuah pernyataan pada 28 Januari. Pemerintah Feng mengklaim perempuan itu bukan korban perdagangan manusia.

Pemerintah juga menyampaikan perempuan dalam video itu, "Ibu Yang" menikah sejak tahun 1998. Dia dan suaminya, Dong, memiliki delapan anak. Pernyataan itu lebih lanjut mengklaim Yang mendapatkan perawatan untuk masalah kesehatan mentalnya dan dia kadang melakukan kekerasan terhadap anak-anak dan orang tua.

Pernyataan ini semakin meningkatkan kemarahan dan kekhawatiran para pengguna media sosial. Di Weibo (Twitter China), tagar terkait pernyataan resmi tentang perempuan ini telah dilihat 200 juta pengguna pada 4 Februari 2022, sekitar seminggu setelah publikasi. Pengguna media sosial mempertanyakan bagaimana perempuan itu akhirnya dirantai dan bagaimana pihak berwenang dapat meninggalkannya dalam kondisi seperti itu.

Banyak juga yang mengomentari video kedua perempuan ini. Rekaman itu menunjukkan suaminya tersenyum dan putrinya berlari ke arahnya. Sang ibu, yang tidak dirantai dalam video ini tetapi tampak benar-benar bingung, berdiri di depan gubuk batu bata tempat dia dikurung.

"Dunia ini tidak menginginkanku," kata perempuan itu.

Pengguna media sosial menangkap frasa ini, menggunakannya sebagai seruan untuk keadilan.

Suami perempuan itu, Dong, juga ramai dikritik. Pria itu sebelumnya memiliki akun TikTok (dikenal di China sebagai Douyin) di mana ia membagikan video delapan anaknya, tujuh di antaranya adalah laki-laki. Akun tersebut telah dinonaktifkan.

Orang-orang menyalahkan Dong karena membiarkan istrinya dalam kondisi seperti itu.

Pihak berwenang mengumumkan Dong sekarang menjadi subjek penyelidikan dan Yang saat ini dirawat di rumah sakit.

Pemerintah Feng akhirnya memberikan rincian lebih lanjut dalam pernyataan kedua yang diterbitkan pada 30 Januari 2022. Pernyataan itu mengatakan Yang mengemis di jalan ketika suaminya pertama kali membawanya pulang pada 1998. Untuk saat ini, nama lahirnya tidak diketahui dan tes DNA yang dia lakukan pada tahun 2020 tidak dapat menetapkan identitasnya.

Pernyataan itu lebih lanjut menjelaskan kondisi Yang memburuk pada musim panas 2021 dan Dong mulai merantainya. Psikiater lokal mendiagnosisnya dengan skizofrenia.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Babysitter di Palembang Aniaya 2 Anak Majikan, Terbongkar dari CCTV lalu Pelaku Minggat
Viral Babysitter di Palembang Aniaya 2 Anak Majikan, Terbongkar dari CCTV lalu Pelaku Minggat

Pelaku tiba-tiba menggigit kaki kirinya. Sontak bocah itu menangis histeris sambil memegangi kakinya.

Baca Selengkapnya
Ibu Rumah Tangga di Medan Tega Aniaya Putri Kecilnya, Ditindih Hingga Dicambuk Berkali-kali
Ibu Rumah Tangga di Medan Tega Aniaya Putri Kecilnya, Ditindih Hingga Dicambuk Berkali-kali

D berulang kali melibas KGL menggunakan tali pinggang hingga membuat anak perempuan itu menjerit kesakitan

Baca Selengkapnya
Cerita Lengkap Dua Anak di Majalengka Dirantai Ayahnya Gara-Gara Duit Rp50.000
Cerita Lengkap Dua Anak di Majalengka Dirantai Ayahnya Gara-Gara Duit Rp50.000

Ayah dari dua anak itu diduga marah karena uangnya diambil tanpa izin.

Baca Selengkapnya
Anak Aniaya Ibu Kandung Berusia 74 Tahun, Ditampar dan Diseret
Anak Aniaya Ibu Kandung Berusia 74 Tahun, Ditampar dan Diseret

Korban minta kepada polisi untuk dibawa kepada anaknya yang lain.

Baca Selengkapnya
Viral Aksi Ibu Bonceng dan Ikat Dua Anaknya agar Tidak Jatuh dari Motor, Curi Perhatian Warganet
Viral Aksi Ibu Bonceng dan Ikat Dua Anaknya agar Tidak Jatuh dari Motor, Curi Perhatian Warganet

Selain mengikat dengan kain pengaman, ibu tersebut juga memperhatikan keamanan dua anaknya dengan memakaikan mereka helm.

Baca Selengkapnya
Viral Seorang Ibu Diduga Hendak Buang Bayi di Rel Kereta, Ternyata Ini Fakta di Baliknya
Viral Seorang Ibu Diduga Hendak Buang Bayi di Rel Kereta, Ternyata Ini Fakta di Baliknya

Seorang ibu diduga hendak membuang bayi di rel kereta.

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Bayi karena Cibiran Tetangga di Sumbawa NTB Terancam 20 Tahun Penjara
Ibu Bunuh Bayi karena Cibiran Tetangga di Sumbawa NTB Terancam 20 Tahun Penjara

Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.

Baca Selengkapnya
Sadis! Remaja Wanita di Batam Dibully sampai Perut Diinjak, Empat Pelaku Ditangkap Polisi
Sadis! Remaja Wanita di Batam Dibully sampai Perut Diinjak, Empat Pelaku Ditangkap Polisi

Seorang remaja wanita jadi korban bullying oleh sejumlah teman sebayanya di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya
Viral Video Ibu Hamil Marah di KRL Berujung Keguguran, Begini Kejadian Sebenarnya
Viral Video Ibu Hamil Marah di KRL Berujung Keguguran, Begini Kejadian Sebenarnya

Dalam video yang beredar, terdengar seorang ibu hamil marah-marah.

Baca Selengkapnya
Galaknya Emak-Emak Marahi Anak Gara-Gara Berantem 'Gue Sekolahin Biar Pinter', Tuai Dukungan
Galaknya Emak-Emak Marahi Anak Gara-Gara Berantem 'Gue Sekolahin Biar Pinter', Tuai Dukungan

Sebuah video memperlihatkan seorang emak-emak yang marahi anaknya karena berantem di sekolahan.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja

Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.

Baca Selengkapnya
Polisi Selidiki Unsur Pidana Kasus Ibu Tenggelamkan Bayi ke Ember di Jaksel
Polisi Selidiki Unsur Pidana Kasus Ibu Tenggelamkan Bayi ke Ember di Jaksel

Selain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

Baca Selengkapnya