Virus Corona, Senjata Biologi China atau Wabah Alami?
Merdeka.com - Penyebab munculnya virus corona masih menjadi perbincangan. Beberapa sumber menyebut bahwa virus corona berasal dari hewan, dan ada pula yang menyebut virus corona merupakan virus buatan yang sengaja dibuat di laboratorium di Wuhan. Virus ini memang pertama kali muncul di Wuhan, China.
Hingga saat ini, sudah 2.120 korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia. Korban meninggal terbanyak berada di China, yakni 2.112 jiwa. Kemudian sebanyak 76.262 orang terinfeksi corona di sejumlah negara, untuk korban terinfeksi corona di China sebanyak 74.500 orang, Kamis (20/02).
Sudah ribuan korban meninggal akibat virus corona. Namun hingga saat ini, sumber dari virus tersebut belum terpecahkan:
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Kenapa virus menyebabkan penyakit? Virus adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada organisme inangnya, termasuk manusia. Biasanya, virus menggunakan inangnya untuk bereproduksi dengan cara menginfeksi sel-sel inang dan mengambil alih proses reproduksi sel untuk menghasilkan salinan virus.
Senjata Biologi Buatan
Sebuah tim peneliti menanggapi beredarnya rumor beberapa waktu lalu yang menyebut virus corona adalah senjata biologi yang diciptakan di sebuah laboratorium di Kota Wuhan, China.
Rumor itu mengatakan virus corona berasal dari Institut Virologi Wuhan, tempat para peneliti mendirikan salah satu basis data terbesar di dunia tentang virus yang berhubungan dengan kelelawar dan pertama kali diidentifikasi virus itu berasal dari hewan tersebut.
Rumor soal munculnya virus corona ini pernah diungkap Senator Tom Cotton dari Arkansas, Amerika Serikat. Dalam siaran di stasiun televisi Fox News mengatakan virus corona bisa jadi berasal dari "laboratorium super biosafety level-4" di China.
Namun dia kemudian memberi klarifikasi di Twitter dengan mengatakan dia tidak menyebut virus corona sebagai senjata biologi yang direkayasa tapi ada sejumlah hipotesis tentang asal mula virus yang masih perlu didalami lagi.
Bantahan Para Peneliti
Tim peneliti membantah soal rumor munculnya virus corona buatan laboratorium di China. Dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan secara daring di forum Virologi Senin lalu, para ilmuwan yang terdiri dari ahli epidemiologi W Ian Lipkin dari Universitas Columbia, Amerika Serikat, Edward Holmes dari Universitas Sydney dan Kristian Andersen dari Scripps Research, mengatakan ada petunjuk penting genetik yang menandakan virus corona tidak diciptakan di laboratorium.
Laman South China Morning Post melaporkan, Kamis (20/2), meski para ilmuwan sudah berulang kali membantah teori konspirasi itu, tapi rumor yang menyebut virus corona diciptakan sebagai senjata biologi masih terus beredar.
Rumor berbau spekulasi itu juga membuat kepala peneliti Shi Zhengli mengatakan di laman media sosial WeChat: "Saya bersumpah demi nyawa saya, virus itu tidak ada hubungannya dengan laboratorium".
Hasil Penelitian Para Ahli: Virus Corona Bukan Diciptakan
Rumor semakin beredar luas. Akhirnya para ahli melakukan penelitian lebih jauh soal virus corona. Hasil penelitian para ahli adalah analisis terbaru yang membuktikan virus corona adalah hasil dari evolusi alami, bukan diciptakan.
Penelitian para ahli ini berdasarkan data bagian genom virus dan jenis virus corona yang ada untuk mengidentifikasi evolusi dari struktur virus tersebut.
Para peneliti menemukan salah satu indikasi yang menyebabkan virus itu bisa mengikat sel manusia akan bermutasi secara berbeda jika dia diciptakan lewat model komputasi dan bukan evolusi alami. Jika pengikatan terhadap sel manusia itu direkayasa maka virus itu akan mengikat sel manusia dengan cara yang berbeda.
"Itu bukti kuat yang menandakan virus corona bukan produk dari rekayasa genetika," kata laporan para peneliti.
Para ahli juga menyoroti bentuk unik protein pada virus itu yang belum pernah dilihat sebelumnya dan itu menjadi bukti kuat berikutnya yang menandakan virus itu bukan dibuat di laboratorium.
Hewan yang Menyebabkan Virus Corona
Para ahli mengungkapkan sumber virus yang menyebabkan wabah SARS, MERS dan corona saat ini adalah berasal dari kelelawar, musang, dan unta. Hewan-hewan itu menjadi tempat inang virus sementara dari kelelawar ke manusia.
Peneliti kemudian menganalisis kode protein dari virus baru ini dan membandingkannya dengan kode protein dari virus corona yang ditemukan di berbagai inang hewan seperti burung, ular, marmut, landak, kelelawar, dan manusia.
Ternyata mereka menemukan kode protein di 2019-nCoV (kode genetik virus corona) yang paling menyerupai kode genetik virus yang ada di ular. Ular kerap memangsa kelelawar di alam liar.
Temuan Virus Corona Pertama Kali di Pasar Wuhan
Sebelum virus corona ramai diketahui banyak orang, seorang dokter bernama Li Wenliang telah memberikan informasi soal kemunculan virus tersebut. Dia memberikan pesan yang mengejutkan di grup alumni sekolah kedokterannya melalui aplikasi pesan singkat yang populer di China, WeChat.
"Tujuh pasien dari pasar makanan laut lokal telah didiagnosis menderita penyakit mirip SARS dan dikarantina di rumah sakitnya," tulisnya.
Li menjelaskan, menurut sebuah tes yang telah dilihatnya, penyakit itu adalah virus corona, yang ternyata satu keluarga dengan virus sindrom pernapasan akut (SARS). Li adalah seorang dokter berusia 34 tahun yang bekerja di Wuhan, kota yang menjadi pusat penyebaran virus corona di China. Li mengatakan kepada teman-temannya untuk mengingatkan orang-orang yang mereka cintai akan bahayanya virus ini.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaIni merupakan sebuah rekor penciptaan virus yang mampu 'membasmi' manusia dalam 3 hari.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaVirus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca Selengkapnyavirus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaTim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaNyamuk wolbachia diyakini bisa menekankan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Baca Selengkapnyaberhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Baca Selengkapnya