Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Virus Corona Sudah Ada di AS Sejak Desember 2019, Sebelum WHO Umumkan Pandemi

Virus Corona Sudah Ada di AS Sejak Desember 2019, Sebelum WHO Umumkan Pandemi penelitian vaksin corona di as. ©2020 REUTERS/Bing Guan

Merdeka.com - Hasil penelitian terhadap pengujian antibodi yang diumumkan kemarin menemukan bukti lebih jauh tentang virus corona yang sudah ada di Amerika Serikat sejak Desember 2019, beberapa pekan sebelum kasus pertama diumumkan pada 21 Januari 2020.

Institut Kesehatan Nasional meneliti 24.000 botol sampel darah dari para relawan di seluruh AS dari 2 Januari hingga 18 Maret 2020.

Laman Al Arabiya melaporkan, Rabu (16/6), antibodi virus SARS-CoV-2 terdeteksi di dua pengujian serologi berbeda terhadap sembilan sampel pasien. Demikian menurut makalah yang terbit di jurnal Penyakit Menular Klinis.

Orang lain juga bertanya?

Sampel pasien itu berasal dari luar dua lokasi utama penyebaran awal virus corona yaitu New York dan Seattle.

Sampe positif pertama berasal dari relawan di Illinois dan Massachusetts pada 7 dan 8 Januari 2020, itu berarti virus itu sudah ada di Negara Bagian Illinois pada akhir Desember 2019.

"Pengujian antibodi dari sampel darah membantu kita lebih memahami penyebaran virus SARS-CoV-2 di AS pada awal terjadinya pandemi ketika pengetesan belum dilakukan," ujar penulis makalah Keri Althoff, profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat John Hopkins Bloomberg.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan penyelidikan yang dirilis oleh Badan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) akhir November lalu dan kesimpulannya sama.

Namun karena pengujian serologi yang dianggap belum pasti, penelitian selanjutnya masih diperlukan untuk memastikan temuan ini.

Untuk meminimalkan hasil pengujian yang keliru, tim peneliti memakai dua metode berbeda untuk menguji masing-masing sampel. Pengujian ini bertujuan mencari antibodi yang mengikat bagian dari virus.

Tipe antibodi yang dicari bernama Immunoglobulin G atau IgG yang bisa menetralkan kemampuan virus untuk memasuki sel dan antibodi itu tidak akan terbentuk hingga dua pekan setelah seseorang tertular.

Dengan pengujian ini maka diketahui sampel relawan itu sudah terpapar virus setidaknya beberapa pekan sebelumnya.

Namun para peneliti tidak mengetahui apakah relawan itu tertular ketika dia bepergian atau sedang berada di lingkungan komunitasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis

Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Pneumonia Misterius Terdeteksi di Indonesia, Begini Imbuan Kemenkes Kepada Masyarakat
Kasus Pneumonia Misterius Terdeteksi di Indonesia, Begini Imbuan Kemenkes Kepada Masyarakat

Kemenkes mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) apabila dalam 1x24 jam terdapat kasus Mycoplasma Pneumonia segera melaporkan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru

Sejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.

Baca Selengkapnya
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024

Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya