Vladimir Putin Perbanyak Jumlah Prajurit Militer Rusia Jadi 2 Juta
Merdeka.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menandatangani dekrit pada Kamis kemarin untuk meningkatkan jumlah prajurit angkatan bersenjatanya. Penandatanganan dekrit ini akan mendongkrak jumlah prajurit angkatan bersenjata Rusia dari 1,9 juta menjadi 2,04 juta.
Dikutip dari laman Reuters, Kamis (25/8), dekrit yang akan mulai berlaku 1 Januari 2023 ini akan meningkatkan 137 ribu personel tempur Rusia menjadi 1,15 juta.
Ini bukan pertama kali Putin meningkatkan jumlah personel militer. Pada November 2017, Putin menambah jumlah personel tempur menjadi 1,01 juta dan ditambah dengan prajurit non-kombatan, sehingga jumlah prajurit angkatan bersenjata Rusia menjadi 1,9 juta.
-
Bagaimana Jerman meningkatkan jumlah tentara? Kementerian Pertahanan berencana menambah jumlah personel militer menjadi 203.000 pada tahun 2031 dari sekitar 181.000 saat ini.
-
Mengapa Jerman ingin meningkatkan jumlah tentara? Jerman ingin agar anak mudanya ikut wajib militer
-
Siapa yang pimpin pasukan? Tim Sparta yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi langsung melakukan pengadangan.
-
Kapan Menteri Pertahanan dirangkap oleh Perdana Menteri? Ketika Mr. Amir Sjarifoeddin menjadi Perdana Menteri, jabatan sementera Menteri Pertahanan dirangkap oleh Perdana Menteri.
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Kenapa patroli ditingkatkan menjelang pilkada? 'Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi masyarakat, terutama menjelang pemilihan umum yang dapat meningkatkan aktivitas masyarakat di luar rumah,' ujar Kapolsek Langgam Iptu Alferdo Kaban, Senin (4/11).
Institut Studi Strategis Internasional melaporkan, hingga awal tahun ini, Rusia memiliki personel militer aktif sebanyak 900 ribu orang dan pasukan cadangan sebesar 2 juta dalam lima tahun terakhir.
Keputusan ini diambil Putin di tengah perang dengan Ukraina. Kedua belah pihak mengalami kerugian, dari kematian prajurit hingga kerusakan.
Sebelumnya Ukraina menyatakan telah kehilangan 9 ribu pasukannya. Sedangkan Rusia diperkirakan telah kehilangan 45 ribu pasukannya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangan Putin ke Chechnya itu disebut terjadi mendadak, di saat Moskow tengah berjuang mengusir pasukan Ukraina keluar dari wilayah Kursk.
Baca SelengkapnyaMomen pelantikan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia periode ke-5 berlangsung mewah di Istana Kremlin, Moskow.
Baca SelengkapnyaKunjungan Putin ke Torzhok dilakukan di tengah ketegangan yang terus meningkat dengan Amerika Serikat dan para sekutunya.
Baca SelengkapnyaPaket ini juga mencakup amunisi senjata ringan, ambulans, peralatan dan amunisi penghancur, serta suku cadang, peralatan medis.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca SelengkapnyaSetelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca SelengkapnyaPutin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaDalam momen tersebut Putin mengungkapkan kesedihannya atas bencana kemanusiaan di Jalur Gaza dan menegaskan dukungan untuk rakyat Palestina.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini Putin akan menjadi presiden terlama Rusia melampaui diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaPutin mengajak tentara hamas dan Israel untuk tampil jantan. Bertarung antar para pria.
Baca SelengkapnyaMI yang diketahui dalam kondisi hamil terlihat tertunduk lesu tertunduk
Baca Selengkapnya