Vladimir Putin Yakin Rusia Bisa Kalahkan Virus Corona Dalam Waktu Kurang Tiga Bulan
Merdeka.com - Rusia mengambil serangkaian tindakan komprehensif untuk mengatasi wabah virus corona (Covid-19) dalam beberapa pekan terakhir, di antaranya membatasi perjalanan, karantina pasien terinfeksi, dan berupaya membuat vaksin dan pengujian.
Presiden Vladimir Putin mengungkapkan keyakinannya Rusia akan menghentikan penyebaran virus. Dia mengatakan menghentikan penyebaran virus tak hanya soal waktu, tapi juga efektivitas kerjasama antar negara bagian, masyarakat, dan pihak swasta.
"Ketika situasi berubah, pastinya akan berubah ke arah yang lebih baik - ini pasti 100 persen. Pertanyaannya, tentu saja, adalah dalam durasi, dan efektivitas kerja sama kita, dan semua orang yang menggunakan konten gratis Anda atau produk Anda hari ini akan tetap menjadi pelanggan Anda," jelasnya saat pertemuan dengan perwakilan komunitas bisnis pada hari Kamis, dikutip dari Sputnik News, Jumat (27/3).
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Bagaimana cara kerja vaksin kanker Rusia? Vaksin adalah obat medis berbasis biologis,' ujar Kaprin. Dalam wawancara dengan Radio Rossiya, ia juga menegaskan bahwa obat ini dikembangkan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar, melanoma (kanker kulit), dan glioblastoma (kanker otak).
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin kanker Rusia? Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, Andrey Kaprin, menyampaikan 'Rusia telah mengembangkan vaksin mRNA sendiri untuk kanker, yang akan didistribusikan secara gratis kepada pasien.'
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
Putin mengatakan sepakat dengan pendapat yang mengatakan negara itu dapat melawan virus dalam waktu kurang dari tiga bulan.
"Kolega kita berharap kita bisa mengatasi virus corona dalam waktu dua atau tiga bulan. Ini merupakan prognosis yang baik, karena di beberapa negara, disebutkan perang dengan virus (mereka menyebutnya 'perang') akan menjadi yang sangat panjang. Tetapi ketika kita berhasil keluar dari situasi ini, dan kita akan melakukannya, saya berharap ini terjadi bahkan mungkin lebih awal dari yang Anda katakan," jelas Putin, menanggapi komentar seorang pengusaha IT tentang kemungkinan dukungan negara untuk perusahaan digital.
Selama pertemuan, pengusaha mengusulkan penyederhanaan prosedur untuk sertifikasi barang-barang seperti peralatan disinfektan, dipersingkat dari proses 3-6 bulan yang berlaku saat ini. Putin menyambut gagasan itu, mengatakan negara akan mengatur bagaimana mengimplementasikan hal ini, seraya menambahkan langkah pengendalian harus tetap ada untuk memastikan keamanan bagi konsumen.
Putin juga membahas beberapa langkah ekonomi yang ia umumkan Rabu di pidatonya resminya, termasuk langkah-langkah dukungan keuangan untuk sektor swasta, penangguhan pajak enam bulan untuk usaha kecil dan langkah-langkah Bank Sentral untuk mencegah PHK dan kebangkrutan.
Aksi Rusia Lawan Virus Corona
Rusia telah bergabung dengan negara-negara di seluruh dunia dalam memperkenalkan serangkaian tindakan medis dan ekonomi untuk memerangi penyebaran virus corona baru. Hal itu termasuk pembatasan perjalanan, karantina untuk orang yang terinfeksi dan orang yang berusia di atas 65 tahun, libur berbayar selama sepekan untuk pekerja sektor vital mulai pekan depan.
Kemudian pendanaan untuk mendorong bisnis mengubah sumber daya mereka menjadi produksi peralatan medis, dan tindakan lain. Ilmuwan Rusia juga telah memulai pengembangan vaksin virus corona potensial setelah mengurutkan genom Covif-19 pekan lalu.
Pada Kamis, Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin menandatangani ketetapan penutupan restoran, bar, kafe dan prasmanan, dengan pengecualian layanan pesan ambil (takeout). Semua toko di ibukota kecuali apotek dan yang menjual barang-barang penting juga akan ditutup. Beberapa taman utama juga telah ditutup, dan wali kota mendesak warga untuk tidak mengunjungi tempat-tempat ibadah.
Rusia saat ini memiliki sekitar 840 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, sebagian besar di ibu kota, serta tiga kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sejauh ini, tidak ada alasan untuk karantina di negara itu, karena Rusia dinilai "selangkah lebih maju" dalam perjuangannya melawan virus.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaRusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya