Wabah Antrax merebak, 100 kuda nil di Namibia tewas
Merdeka.com - Lebih dari 100 kuda nil tewas di Taman Nasional Kecil di Namibia. Menteri Lingkungan Negara Namibia memperingatkan kalau penyebab kematian ratusan kuda nil itu karena antrax.
Menurut laporan The Namibia, 100 kuda nil mati karena terserang antrax hanya dalam satu minggu di Taman Nasional Bwabwata Barat.
Deputi direktur taman untuk daerah timur laut, Apollinaris Kannyinga, memberitahukan kepada The Namibian. Dia mengatakan wabah itu mulai menyebar pada hari Minggu di Minggu lalu.
-
Kapan hewan terinfeksi antraks mati? Hewan yang mengidap beberapa gejala tersebut, kematian bisa terjadi dalam waktu 1-3 hari. Gejala yang masih tergolong ringan bisa sembuh seiring berjalannya waktu. Namun, kasus ini jarang terjadi pada hewan yang sudah divonis terserang antraks.
-
Apa ciri khas hewan terinfeksi antraks? Ada beberapa ciri hewan yang terinfeksi antraks, antara lain: Hewan terlihat gelisah, Gusar karena depresi, Sesak napas, Terjadi pembengkakan, Demam mencapai 42 derajat celsius, Keluar darah berwarna kehitaman dan encer dari lubang-lubang tubuh.
-
Dimana kasus antraks terjadi? Antraks terjadi di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kecamatan Semanu.
-
Kenapa hewan terinfeksi antraks harus dikubur? Perlu diketahui bahwa hewan yang sudah terinfeksi antraks tidak boleh disembelih. Bahkan, bangkainya pun harus dikubur rapat, karena adanya bakteri yang bisa membentuk spora. Spora ini akan bertahan dalam kondisi panas dan bisa hidup bertahun-tahun lamanya.
-
Hewan apa yang menyebabkan kematian 600.000 orang setiap tahun? Malaria membunuh sekitar 600.000 orang setiap tahun dan menyebabkan sekitar 200 juta kasus lainnya yang membuat orang sakit selama berhari-hari.
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
Kannyinga mengatakan terakhir memberitaku ada 10 kuda nil yang mati minggu lalu pada hari Minggu, tapi angkanya terus meningkat selama minggu ini.
"Seperti yang kami bicarakan, angka kematian sudah mencapai 109 kuda nil. Kami menduga penyebabnya wabah adalah antrax, tapi tim dokter hewan kami tetap mengkonfirmasi itu. Kami melihat salah satunya di Tanzania, angkanya sama tingginya dengan di Namibia." kata Kannyinga, seperti dilansir dari Unilad, Kamis (12/10).
Kannyinga juga akan menghentikan penduduk setempat yang mencoba mengais daging dari kuda nil yang mati, karena binatang liar lainnya memangsa binatang yang mati.
Populasi hippo di Namibia diperkirakan mencapai 1.300 oleh pejabat pemerintah, sebelum kematian terakhir.
Anthrax disebabkan oleh spora bakteri, Bacillus anthracis, dan mempengaruhi sekitar 2.000 orang per tahun di Afrika, Namun, penyakit ini lebih sering terjadi pada hewan.
Menurut Centers for Disease Control AS, penyakit menular yang serius dapat terjadi dengan sentuhan, menghirup atau menelan spora, yang ada dalam air dan tanah selama bertahun-tahun.
Hewan domestik dan liar seperti sapi, domba, kambing, kijang dan rusa dapat terinfeksi saat mereka menghirup atau menelan spora di tanah, tanaman, atau air yang terkontaminasi.
Hewan-hewan yang pernah memiliki antraks harus diberikan vaksinasi agar wabahnya tidak menyebar.
Anthrax paling sering terjadi di daerah pertanian di Amerika Tengah dan Selatan, sub-Sahara Afrika, Asia tengah dan barat daya, Eropa selatan dan timur dan Karibia. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaProvinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaMenurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca Selengkapnyasituasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaWabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta menjadi sorotan. Sekurangnya tiga orang meninggal dan 93 lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi.
Baca SelengkapnyaBelum tersedia vaksin untuk manusia yang terjangkit virus ini.
Baca SelengkapnyaVirus rabies kembali merebak dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaTiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.
Baca Selengkapnya