Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wabah Antrax merebak, 100 kuda nil di Namibia tewas

Wabah Antrax merebak, 100 kuda nil di Namibia tewas ilustrasi kuda nil. © Treknature.com

Merdeka.com - Lebih dari 100 kuda nil tewas di Taman Nasional Kecil di Namibia. Menteri Lingkungan Negara Namibia memperingatkan kalau penyebab kematian ratusan kuda nil itu karena antrax.

Menurut laporan The Namibia, 100 kuda nil mati karena terserang antrax hanya dalam satu minggu di Taman Nasional Bwabwata Barat.

Deputi direktur taman untuk daerah timur laut, Apollinaris Kannyinga, memberitahukan kepada The Namibian. Dia mengatakan wabah itu mulai menyebar pada hari Minggu di Minggu lalu.

Kannyinga mengatakan terakhir memberitaku ada 10 kuda nil yang mati minggu lalu pada hari Minggu, tapi angkanya terus meningkat selama minggu ini.

"Seperti yang kami bicarakan, angka kematian sudah mencapai 109 kuda nil. Kami menduga penyebabnya wabah adalah antrax, tapi tim dokter hewan kami tetap mengkonfirmasi itu. Kami melihat salah satunya di Tanzania, angkanya sama tingginya dengan di Namibia." kata Kannyinga, seperti dilansir dari Unilad, Kamis (12/10).

Kannyinga juga akan menghentikan penduduk setempat yang mencoba mengais daging dari kuda nil yang mati, karena binatang liar lainnya memangsa binatang yang mati.

Populasi hippo di Namibia diperkirakan mencapai 1.300 oleh pejabat pemerintah, sebelum kematian terakhir.

Anthrax disebabkan oleh spora bakteri, Bacillus anthracis, dan mempengaruhi sekitar 2.000 orang per tahun di Afrika, Namun, penyakit ini lebih sering terjadi pada hewan.

Menurut Centers for Disease Control AS, penyakit menular yang serius dapat terjadi dengan sentuhan, menghirup atau menelan spora, yang ada dalam air dan tanah selama bertahun-tahun.

Hewan domestik dan liar seperti sapi, domba, kambing, kijang dan rusa dapat terinfeksi saat mereka menghirup atau menelan spora di tanah, tanaman, atau air yang terkontaminasi.

Hewan-hewan yang pernah memiliki antraks harus diberikan vaksinasi agar wabahnya tidak menyebar.

Anthrax paling sering terjadi di daerah pertanian di Amerika Tengah dan Selatan, sub-Sahara Afrika, Asia tengah dan barat daya, Eropa selatan dan timur dan Karibia. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa

Provinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.

Baca Selengkapnya
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan

Hingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.

Baca Selengkapnya
Kementan Gerak Cepat Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul
Kementan Gerak Cepat Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul

Upaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan

Korban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.

Baca Selengkapnya
Bocah 10 Tahun Tewas Usai Dicakar Anjing Rabies
Bocah 10 Tahun Tewas Usai Dicakar Anjing Rabies

Menurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Profesor UMM Bagikan Cara Penanganan Bangkai Hewan Kasus Antraks
Profesor UMM Bagikan Cara Penanganan Bangkai Hewan Kasus Antraks

Wabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta menjadi sorotan. Sekurangnya tiga orang meninggal dan 93 lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi.

Baca Selengkapnya
Ratusan Warga Israel Terjangkit Virus Mematikan West Nile, Lima Orang Meninggal dan Lainnya Kritis
Ratusan Warga Israel Terjangkit Virus Mematikan West Nile, Lima Orang Meninggal dan Lainnya Kritis

Belum tersedia vaksin untuk manusia yang terjangkit virus ini.

Baca Selengkapnya
Rabies Kembali Makan Korban
Rabies Kembali Makan Korban

Virus rabies kembali merebak dan menelan korban jiwa.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Antraks di Gunungkidul, Warga Konsumsi Ternak Mati
Fakta Baru Kasus Antraks di Gunungkidul, Warga Konsumsi Ternak Mati

Tiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya

Kemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.

Baca Selengkapnya