Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres AS Mengaku Tidak Minum Obat Anti-Malaria Setelah Trump Mengaku Meminumnya

Wapres AS Mengaku Tidak Minum Obat Anti-Malaria Setelah Trump Mengaku Meminumnya Mike Pence di DMZ. ©2017 CNN.com

Merdeka.com - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence kemarin mengatakan dia tidak meminum hydroxychloroquine untuk mencegah Covid-19. Komentar ini dilontarkan Pence sehari setelah Presiden Donald Trump mengungkapkan dirinya meminum hydroxychloroquine, kendati ada peringatan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA).

Ditanya dalam sebuah wawancara dengan Fox News apakah dia meminum obat itu, Pence mengatakan, "Saya tidak meminumnya. Tapi saya tidak akan mempermasalahkan orang Amerika yang mengikuti saran dari dokter mereka."

"Dokter saya tidak merekomendasikan hal itu, tetapi saya tidak akan ragu untuk mengikuti saran dokter saya," lanjutnya, dilansir dari CBS News, Rabu (20/5).

Sekretaris pers Pence, Katie Miller, yang menikah dengan penasihat senior Gedung Putih Stephen Miller, dites positif virus corona awal bulan ini. Begitu juga seorang pembantu Trump. Baik Trump dan Pence pernah menjalani tes Covid-19, tapi hasilnya negatif.

Pada Senin, Trump mengaku menggunakan hydroxychloroquine setiap hari, bersama dengan obat yang mengandung zinc, selama sekitar dua pekan sebagai langkah pencegahan terhadap coronavirus.

FDA telah memperingatkan tentang efek samping yang berpotensi serius atas penggunaan obat tersebut, dengan beberapa pasien menderita masalah jantung berdegup.

Penelitian menyatakan obat tersebut tidak ampuh untuk pasien Covid-19 dan sebenarnya banyak kasus kematian pada pasien yang meminumnya.

Pada Selasa, Presiden Trump lebih lanjut membela penggunaan obat itu, mengatakan orang Amerika "harus mengambil keputusan sendiri" tentang hal itu.

"Ini adalah keputusan individu yang harus diambil," katanya kepada wartawan.

Komentar Trump memicu kekhawatiran dari sejumlah pakar medis dan sejumlah politikus, termasuk Ketua DPR Nancy Pelosi, yang mengatakan presiden seharusnya tidak menggunakan obat yang tidak terbukti kemanjurannya.

Hydroxychloroquine telah digunakan selama beberapa dekade sebagai pengobatan untuk malaria, dan juga diberikan kepada beberapa pasien penyakit lupus.

April lalu, FDA mengeluarkan peringatan terhadap meluasnya penggunaan hydroxychloroquine di luar lingkungan rumah sakit yang diawasi ketat atau uji klinis, melaporkan bahwa beberapa pasien yang menggunakannya menunjukkan "masalah degup jantung yang serius."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP