Warga Afghanistan Demo Menentang Taliban untuk Dukung Ahmad Massoud
Merdeka.com - Ratusan warga Afghanistan turun ke jalan-jalan di ibu kota negara, Kabul, dan di kota Mazar-i-Sharif pada Senin (6/9) malam, berunjuk rasa menentang kekuasaan Taliban untuk mendukung gerakan perlawanan yang dipimpin Ahmad Massoud.
Video di media sosial menunjukkan massa berteriak “kematian untuk Taliban, panjang umur Afghanistan” sembari berjalan di jalan yang gelap.
Sebelumnya di hari itu, Taliban mengumumkan telah merebut Provinsi Panjshir, benteng terakhir gerakan anti-Taliban, Front Perlawanan Nasional (NRF), yang digerakkan di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud. Massoud adalah putra Ahmad Shah Massoud, tokoh utama gerakan perlawanan anti-Soviet yang dibunuh pada 2001.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa tujuan penyebar video ancaman tersebut? 'Tujuannya untuk menghalangi penonton menghadiri Olimpiade,' tulis Manajer Umum Pusat Analisis Ancaman Microsoft, Clint Watts.
-
Apa yang terjadi di video tersebut? Dalam video tersebut, pasukan Israel menembak mati empat warga sipil Palestina menggunakan drone. Empat warga sipil dipastikan tidak bersenjata dan ditembak saat sedang berjalan di sebuah tempat.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Apa yang terjadi dalam video tersebut? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
Setelah pengumuman Taliban tersebut, Massoud merilis sebuah pesan audio yang menyerukan “pemberontakan nasional”.
“Kami meminta saudara dan saudari lainnya, di manapun kalian berada dan apapun yang kalian mampu, untuk bangkit dan melawan perbudakan dan penindasan masa depan di Afghanistan,” jelas Massoud, dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (7/9).
Dalam pesan audionya, Massoud menuding Taliban memanfaatkan “tentara asing bayaran”, tanpa menyebutkan nama negara secara spesifik.
Para pengunjuk rasa juga meneriakkan “kematian untuk Pakistan.”
Amerika Serikat (AS) sejak lama menuduh Pakistan mendukung Taliban, namun dibantah Islamabad.
Kepala intelijen Pakistan, Letjen Faiz Hameed terbang ke Kabul pada Sabtu. Belum jelas apa agendanya, tapi seorang pejabat senior di Pakistan sebelumnya mengatakan Hameed, yang mengepalai badan Inter-Services Intelligence (ISI), bisa membantu Taliban merombak militer Afghanistan.
Laporan media regional, mengutip sumber anonim, mengatakan Pakistan memberikan dukungan udara untuk Taliban saat menyerang para pejuang perlawanan di Panjshir.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, demonstran menggantung boneka yang mengenakan topeng mirip Jokowi.
Baca SelengkapnyaJalan rusak itu terjadi di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaMomen polisi Amerika Serikat (AS) dorong nenek berusia 80 tahun hingga jatuh saat lakukan demo bela Palestina.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu orang turun ke jalan di Washington, Amerika Serikat kemarin untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaVideo viral itu berdurasi 1.14 detik terjadi di Jambi
Baca SelengkapnyaSheikh Hasina digulingkan rakyatnya setelah 15 tahun berkuasa dan melarikan diri ke India.
Baca SelengkapnyaJalur darat ditempuh mulai dari Jakarta hingga ke Semarang.
Baca Selengkapnya