Warga kristen Barat tengah gandrung ikut berpuasa Ramadan

Merdeka.com - Sejak Juni lalu, pengguna Twitter akrab dengan tanda pagar #Christians4Ramadan. Ini adalah tagar bagi para pemeluk agama Kristen, untuk berbagi cerita pengalamannya ikut berpuasa Ramadan sebagaimana penganut Islam.

Sebagian orang ikut meramaikan gerakan ini adalah para ekspatriat di negara-negara mayoritas muslim seperti Timur Tengah maupun Indonesia, yang mencoba berpuasa wajib. Tagar ini telah digunakan lebih dari 2 ribu kali.

Penggagas gerakan dunia maya ini adalah Katy Niles. Dia warga Amerika Serikat yang mengajak pemeluk kristen lain bersolidaritas dengan umat Islam. Caranya dengan merasakan menahan lapar dan haus sebagaimana tata cara muslim.

Kepada BBC, awalnya Niles terkejut saat mengetahui umat muslim membuat tagar #Muslims4Lent, yakni ikut berpuasa 40 hari menjelang Paskah. Tagar yang ramai di AS dan Eropa itu menyentuh hati Niles.

"Saya sangat terharu. Jadi saya mengatakan kepada diri sendiri, "Oke! Saya akan bergabung dengan Anda saat Ramadan!" ujarnya.

Niles mengaku mengenal beberapa keluarga muslim di AS. Mereka sangat berbeda dari gambaran media yang melulu menggambarkan pemeluk Islam sangat mendukung radikalisme. Dari tagar ini pula, dia bertemu banyak pemeluk Kristen yang menyetujui gagasannya.

"Setelah saya menggunakan #Christians4Ramadan, saya menemukan banyak umat Kristiani yang juga melakukan puasa bersama umat Muslim. Jadi kami mulai berkomunikasi di sosial media dan memberi semangat satu sama lain," ungkap Niles.

Niles yang berprofesi sebagai guru mengaku tidak sepenuhnya menahan lapar dan haus dari subuh sampai tiba maghrib. Karena tuntutan pekerjaan, wanita yang masih melajang ini harus minum air putih di sela-sela kerja.

Selain meningkatkan saling pengertian antar umat beragama, khususnya di Barat, gerakan ini menurut Niles untuk meningkatkan spiritualitas setiap orang. "Saya ingin upaya belajar berpuasa ini menjadi proses belajar tentang spiritualitas orang lain, budaya dan cara hidup orang lain, dan juga tentang spiritualitas saya," urainya.