Warga Nigeria: Kami dieksekusi mati Indonesia karena berkulit hitam
Merdeka.com - Humphrey Ejike Jefferson Eleweke, warga Nigeria terpidana kasus narkoba yang dieksekusi mati hari ini di Nusakambangan mengatakan dia dan rekan-rekan senegaranya dieksekusi karena warna kulit mereka yang hitam.
Eleweke, satu dari empat warga Nigeria yang masuk daftar eksekusi itu berkukuh mengatakan dia tidak bersalah dan menolak menandatangani surat eksekusi sebagai bentuk protes, seperti dilansir portal berita Pulse, Kamis (28/7).
Ke-14 terpidana mati asal Nigeria, Zimbabwe, Pakistan, India, dan Indonesia pada Selasa lalu diberitahu mereka punya kesempatan hidup 72 jam lagi. Artinya mereka dieksekusi hari ini.
-
Dimana korban dieksekusi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Mengapa eksekusi dihentikan? Ia mengatakan, pada pertengahan abad ke-19 hukuman itu sudah dihapus, diganti dengan hukuman gantung biasa.
-
Apa putusan Hakim Eman? 'Mengadili satu mengabulkan permohoan praperadilan pemohon untuk seluruhnya,' kata Hakim Tunggal Eman Sulaeman saat membacakan putusan di Pengadilan Negeri Bandung, Senin (8/7).
-
Siapa yang membuat janji 'ditembak mati'? Caleg ini bernama Muhammad Zaini dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 7. Viral baliho Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Bali dengan narasi siap ditembak mati bila melakukan korupsi.
-
Siapa yang ditangkap dan dieksekusi Belanda? Kemudian, Tunong berhasil ditangkap dan langsung dieksekusi mati di tepi pantai Lhokseumawe.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Pengacara Eleweke dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ricky Gunawan mengatakan terpidana mati asal Nigeria itu mengaku tidak bersalah.
"Pemerintah Indonesia membenci kami, mereka ingin membunuh kami karena kami berkulit hitam," ujar Eleweke kepada Ricky.
Hingga lewat pukul 01.00 WIB, Jumat (29/7) dini hari, Kejaksaan Agung mengatakan baru gembong narkoba Freddy Budiman, Michael Titus Igweh (Nigeria), Humprey Ejike (Nigeria), dan Gajetan Acena Seck Osmane (Nigeria) yang sudah dieksekusi mati.Jaksa Agung Muda Pidana Umum (JAM Pidum) Noor Rachmad tidak menjelaskan detail apa alasan 10 orang lain belum dieksekusi mati. "Sementara ini baru empat, sisanya bertahap," ujarnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan surat tulisan tangan dari Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati di Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaRasich Hanif (RH), putra dari menteri era Presiden Soeharto, Radinal Mochtar, meninggal dunia saar terlibat bentrok dengan petugas ketika rumahnya dieksekusi.
Baca SelengkapnyaVonis itu dibacakan majelis Pengadilan Militer dalam sidang digelar di Pengadilan Militer II-8, Jakarta, Senin (11/12).
Baca SelengkapnyaPutusan yang dibacakan oleh Hakim Ketua Kolonel Chk Rudy Dwi Prakamto ini karena berdasarkan beberapa aspek.
Baca SelengkapnyaSaat masa penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.
Baca SelengkapnyaPredikat dari PBB tersebut, kata dia, merupakan pencapaian tersendiri jika dibandingkan dengan penilaian sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPengadilan Militer II-08 Jakarta memvonis tiga terdakwa pembunuhan Imam Masykur Praka RM, Praka HS dan Praka J seumur hidup.
Baca SelengkapnyaIa adalah satu-satunya wali perempuan asal Bali yang tersohor.
Baca SelengkapnyaGhufron meminta pemerintah memberikan dukungan kepada KPK dalam pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaSidang untuk mencari keadilan terhadap penjaga toko kosmetik Imam Masykur terus berlanjut. Para terdakwa keluar dari ruangan sidang dengan tertunduk lesu.
Baca SelengkapnyaProsedur tetap eksekusi rumah itu dipertanyakan Tubagus Noorvan dalam rapat bersama dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaTernyata, undakan ini menyimpan sejarah. Di dalamnya sudah ditanam sosok yang penuh dengan teka-teki.
Baca Selengkapnya