Warga Sipil di Ukraina Timur Didesak Melarikan Diri Selagi Masih Ada Kesempatan
Merdeka.com - Ukraina mendesak warga sipil di wilayah timur negara itu melarikan diri "selagi masih ada kesempatan" sebelum serangan masif militer Rusia yang diperkirakan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk mengatakan, pemerintah tidak akan bisa membantu warga yang tetap tinggal ketika pertempuran skala besar pecah. Dia mengatakan, gubernur Kharkiv, Luhansk, dan Donetsk menyerukan warganya segera pindah ke wilayah yang lebih aman.
"Itu harus dilakukan sekarang, karena nanti orang-orang bisa dibawah gempuran dan menghadapi ancaman kematian. Tidak ada yang akan bisa mereka lakukan," jelas Vereshchuk dalam pernyataannya yang dinggah di Telegram.
-
Kapan serangan Rusia di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
-
Siapa yang diserang di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
-
Siapa yang diandalkan Ukraina? Trio serangan Mudryk, Dovbyk dan Yarmolenko akan kembali diandalkan di laga ini.
-
Kenapa serangan terjadi di Kharkiv? Lebih dari dua tahun setelah invasi Rusia, serangan rudal dan pesawat nirawak telah melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik Ukraina dan memaksa ibu kota Kyiv untuk memberlakukan pemadaman listrik dan mengimpor pasokan dari Uni Eropa.
-
Apa yang ditemukan di Ukraina? Dalam publikasi baru-baru ini yang diterbitkan oleh Neue Zürcher Zeitung (NZZ) dari Swiss, para peneliti menggambarkan reruntuhan menakjubkan dari apa yang mungkin merupakan 'kota terbesar di dunia', yang saat ini hanya dapat dilihat melalui bayangan udara dan pecahan tembikar yang berserakan.
"Perlu untuk evakuasi sepanjang kemungkinan (serangan Rusia) ada. Untuk saat ini, itu masih ada," lanjutnya, dikutip dari laman The Guardian, Kamis (7/4).
Kremlin telah menyatakan pihaknya berniat untuk merebut seluruh kawasan Donetsk, di tengah laporan Putin ingin mendeklarasikan kemenangan di Ukraina pada 9 Mei bertepatan dengan peringatan tahunan Soviet mengalahkan Hitler pada Perang Dunia II.
Fokus baru Putin di wilayah Ukraina timur setelah gagal merebut ibu kota Kiev dan menggulingkan pemerintahan Presiden Volodymyr Zelenskiy.
Militer Ukraina sejauh ini belum bisa memperkuat pasukannya di Donbas, menurut salah satu pejabat Barat, karena mereka masih berusaha mengamankan wilayah-wilayah yang direbut kembali dari pasukan Rusia, dan perlu mempertahankan Kiev terhadap setiap upaya dadakan untuk merebut ibu kota itu.
Gubernur wilayah yang dikuasai Ukraina di daerah Donetsk, Pavlo Kyrylenko mengatakan ada gempuran intensif di wilayahnya.
Dia mengatakan gedung lantai 10 di Sievierodonetsk dibom dan terbakar. Pasukan Rusia juga menyerang kota Vuhldar, di barat daya Donetsk.
Kyrylenko mengatakan, pesawat tempur Rusia mengebom sebuah titik distribusi bantuan, menewaskan dua warga sipil dan melukai lima orang. Foto-foto dari TKP menunjukkan dua perempuan tergeletak tak bergerak di jalan. Satu kehilangan kaki kirinya dan yang satunya tergeletak dengan lengan terlempar di dekatnya. Ada noda darah di tembok dan jendela yang hancur.
Kyrylenko mengatakan "fasis" Rusia yang bertanggung jawab "tidak akan dimaafkan".
Kepala administrasi militer regional Luhansk, Serhiy Haidai memprediksi serangan Rusia mungkin akan mulai dalam tiga sampai empat hari mendatang, setelah mereka memindahkan cadangan militer mereka.
"Kami mengamati kedatangan kekuatan baru, baik peralatan maupun personel," ujarnya, menambahkan angkatan bersenjata Ukraina siap melawan balik.
Haidai mengatakan, sekitar 30.000 warga sipil masih berada di Lysychansk, dan juga di Sievierodonetsk tapi jumlahnya lebih kecil.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka ketakutan setelah mendapatkan ultimatum dari Israel untuk segera mengungsi ke wilayah selatan Jalur Gaza dalam batas waktu 24 jam.
Baca SelengkapnyaVideo merekam adu tembak tentara Ukraina dan Rusia di dalam sebuah parit
Baca SelengkapnyaBakhmut menjadi titik fokus berbulan-bulan dari upaya Rusia untuk merebut kawasan industri Donbas di Ukraina timur.
Baca SelengkapnyaSerangan ini dikhawatirkan sebagai awal dari rencana keji Israel membantai penduduk Palestina di Rafah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dari data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mencatat sudah lebih dari 400.000 orang meinggalkan Gaza.
Baca SelengkapnyaRusia menghujani Kiev dan kota lain di Ukraina dengan puluhan rudal pada 8 Juli 2024. Salah satu serangannya menghancurkan sebuah rumah sakit anak.
Baca SelengkapnyaKonflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaToretsk merupakan kota yang menjadi garis depan Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia.
Baca SelengkapnyaTempat perlindungan berbentuk kotak itu terbuat dari beton bertulang yang diklaim kuat menahan dampak ledakan.
Baca SelengkapnyaRibuan warga Palestina terpaksa meninggalkan tempat pengungsian di wilayah itu dengan membawa barang-barang seadanya.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel mengeluarkan perintah evakuasi terbaru ketika serangan di seluruh Jalur Gaza terus berlanjut.
Baca Selengkapnya