Waspada Gelombang Baru Covid, Ini Daftar Varian Virus Corona Paling Menular
Merdeka.com - Para ilmuwan ternama Inggris memperingatkan gelombang baru infeksi Covid-19 akan mulai melonjak karena dua varian Omicron. Pekan lalu, angka baru menunjukkan infeksi Covid di Inggris naik 43 persen dalam sepekan setelah perayaan platinum jubilee. Diyakini dua subvarian Omicron berada di balik lonjakan dadakan ini.
Di samping itu, sekitar 1,4 juta orang di Inggris tertular virus corona pada akhir pekan 11 Juni, naik dari sekitar 990.000 sepekan sebelumnya.
Peringatan ini sebelumnya telah disampaikan Profesor Christina Pagel dari University College London (UCL) pada Mei lalu.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
"Gelombang baru sekarang dimulai," ujarnya saat itu dalam pemaparan Kelompok Penasihat Ilmiah Independen untuk Kedaruratan (SAGE).
"Kita akan mengalami gelombang baru infeksi bulan ini. Sekarang semoga tidak setinggi dua gelombang sebelumnya dan mungkin lebih rendah. Tapi kita tidak bisa mengandalkan itu dan bagaimanapun kita akan melihat lebih banyak orang terinfeksi," lanjutnya, dikutip dari laman The Independent, Selasa (28/6).
Berikut varian Covid-19 paling menular sejak pandemi pertama kali dimulai:
Virus asli
Virus corona baru SARS-CoV-2 pertama kali muncul di Wuhan, China pada 2019. Sampai Maret 2021, Covid-19 telah menyebar di seluruh dunia, menyebabkan lockdown nasional dan penutupan perbatasan.
Saat ini, ada sekitar 11 varian yang sedang dipantau, termasuk varian yang paling terkenal; Alpha dan Delta.
Tapi satu-satunya jenis virus corona yang ditetapkan sebagai varian yang mengkhawatirkan (variant of concern/VOC) berasal dai keluarga Omicron. Ini artinya virus semakin menular, bisa menyebabkan penyakit lebih parah.
Alpha
Varian Alpha pertama kali terdeteksi di Inggris dan ditetapkan sebagai VOC pada Desember 2020. Sampai Desember 2021, varian ini ditemukan di 192 lokasi di seluruh dunia.
Varian Alpha memiliki 17 mutasi dibandingkan dengan tipe yang ditemukan di Wuhan.
Varian ini 1,5 kali lebih menular daripada varian sebelumnya, dan risikonya menyebabkan kematian sekitar 1,6 kali lebih tinggi.
Delta
Varian ini pertama kali diidentifikasi di India pada akhir 2020, lalu menyebar ke seluruh dunia.
Menurut data yang dianalisis ONS (Badan Pusat Statistik Inggris), risiko kematian karena Covid-19 diperkirakan 67 persen lebih rendah setelah infeksi Omicron dibandingkan dengan Delta - artinya, Delta lebih mematikan.
Penelitian jurnal kedokteran The Lancet juga menemukan, varian Delta menyebabkan sistem kesehatan lebih terbebani dibandingkan Alpha. Dilaporkan orang-orang di Inggris berisiko dua kali lipat dirawat inap karena Delta daripada Alpha.
Omicron
Pertama kali terdeteksi di Afrika selatan pada November 2021 dan sekarang memiliki beberapa subvarian.
Pada pertengahan Mei, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menaikkan klasifikasi varian Omicron BA.4 dan Omicron BA.5 menjadi varian mengkhawatirkan (VOC). Sebelum dua varian ini, ada juga BA.2 yang menjadi varian utama di Inggris.
Omicron lebih menular daripada varian Delta dan varian asli yang pertama kali terdeteksi di Wuhan.
Kemampuannya menembus kekebalan kemungkinan karena memiliki lebih dari 30 mutasi yang terdapat dalam protein mahkota virus yang menempel ke sel manusia.
Kendati demikian, varian ini secara umum lebih ringan daripada Delta, walaupun masih bisa menyebabkan infeksi parah dan bahkan kematian.
Para peneliti dari Imperial College London menemukan, risiko infeksi ulang Omicron 5,4 kali lebih besar daripada Delta.
Subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki banyak persamaan dengan subvarian sebelumnya dan tetap lebih berbahaya Alpha dan Delta karena menyebabkan infeksi paru-paru, menurut penelitian dari Universitas Tokyo.
Sementara itu, Omicron asli yang sangat menular menargetkan jaringan saluran pernapasan bagian atas, sehingga infeksi cenderung lebih ringan pada kebanyakan orang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca Selengkapnya