Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspada, Virus Corona Varian Delta Lebih Bertahan Lama di Udara

Waspada, Virus Corona Varian Delta Lebih Bertahan Lama di Udara Suasana Australia Sepi Saat Lockdown. ©2021 REUTERS/Loren Elliott

Merdeka.com - Para ahli penyakit menular mengatakan, fokus yang lebih besar pada penularan melalui udara diperlukan untuk mengelola penyebaran Covid tetapi memperingatkan agar tidak menggunakan bahasa yang mengkhawatirkan ketika menggambarkan varian Delta.

Kepala Menteri New South Wales (NSW) Australia, Gladys Berijiklian, menggambarkan kontak "sekilas yang menakutkan" yang mengakibatkan penyebaran varian Delta di Sydney setelah CCTV menunjukkan dua orang berpapasan di Bondi Junction Westfield menularkan virus.

Menteri Kesehatan NSW, Brad Hazzard, menggambarkan varian Delta sebagai "peraih medali emas dalam hal melompat dari satu orang ke orang lain".

Kepala Pejabat Kesehatan Queensland, Dr Jeannette Young, juga menyuarakan pernyataan ini saat dia mengumumkan wilayahnya akan menutup perbatasan bagi orang-orang dari Sydney.

“Dengan varian Delta, kita melihat kontak yang hanya sekilas saja bisa menyebabkan penularan,” jelas Young, dikutip dari The Guardian, Jumat (2/7).

Young mengatakan di awal pandemi, penularan virus bisa terjadi dalam waktu sekitar 15 menit. Sementara sekarang dengan adanya varian Delta, lima sampai 10 detik virus bisa menular.

“Risikonya jauh lebih tinggi sekarang daripada setahun yang lalu,” jelasnya.

Dekan Fakultas Populasi dan Kesehatan Global Universitas Melbourne, Dr Nancy Baxter, mengatakan "kontak sekilas" adalah deskripsi akurat yang menggarisbawahi sifat virus di udara.

“Penyebarannya lebih mungkin jika Anda dekat dengan orang tersebut (tetapi) masih ada potensi partikel virus berada di udara, dan terhirup oleh seseorang yang lewat,” jelasnya,

Hal ini berlaku untuk virus Covid-19 asli dan varian Delta.

Setelah berbulan-bulan mengumpulkan bukti ilmiah, WHO secara resmi mengakui penyebaran Covid-19 di udara pada April. Ini dapat terjadi ketika partikel virus tetap "tergantung di udara atau bergerak lebih jauh dari satu meter".

Studi laboratorium menemukan partikel virus dapat bertahan di udara dalam bentuk aerosol hingga 16 jam.

Prof Raina Macintyre, kepala program penelitian biosekuriti di Institut Kirby Universitas New South Wales, mengatakan penularan melalui udara dalam ruangan tertutup dapat terjadi bahkan tanpa adanya kontak sekilas.

“Aerosol pernapasan terakumulasi dengan cara yang sama seperti terkumpulnya asap rokok,” jelasnya.

“Di ruangan tertutup di mana ventilasi tidak memadai, seseorang dengan infeksi bisa datang dan pergi, tetapi virusnya masih bertahan di udara. Jadi jika Anda berjalan melalui area itu dan menghirup udara itu, Anda bisa terinfeksi.”

Baik Macintyre maupun Baxter menunjukkan perlunya lebih fokus pada penularan melalui udara – khususnya saat musim dingin.

“Orang-orang masih terjebak dalam pola pikir pembersih tangan dan mencuci tangan, padahal sebenarnya pesan yang perlu kita sampaikan adalah udara yang Anda hirup,” kata Macintyre.

“Ventilasi membuat perbedaan. Jika Anda bersama orang, buka jendela. Jika Anda sedang mengendarai mobil bersama orang lain, buka jendelanya sedikit saja. Pakailah masker. Ini adalah udara bersama yang paling penting.”

Varian dominan global

Hassan Vally, seorang profesor di Universitas La Trobe, mengatakan meskipun varian Delta (sebelumnya dikenal sebagai B1.617.2) lebih menular, penularan Covid-19 dari kontak sekilas dimungkinkan bahkan dengan jenis virus asli.

“Lima belas menit (dihabiskan) dalam jarak 1,5 meter adalah apa yang kami khawatirkan. Itu hanya karena kemungkinan – semakin lama Anda melakukan kontak dekat, semakin besar kemungkinan Anda menularkan virus itu,” jelasnya.

“Prinsip umumnya adalah: jika virus lebih menular, maka kemungkinan itu meningkat.”

Menurut data Inggris, varian Delta 60 persen lebih mudah menular di antara kontak rumah tangga dibandingkan dengan varian Alfa, yang sebelumnya merupakan varian dominan di Inggris dan setidaknya 20 negara lainnya. Perkiraan menempatkan varian Alfa antara 43 persen dan 90 persen lebih menular daripada virus Covid-19 asli.

Delta sekarang mengungguli varian virus lainnya. Di Inggris, Delta menyumbang sekitar 99 persen dari infeksi baru.

Pekan lalu, Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, mengatakan: “Varian Delta sedang dalam perjalanan untuk menjadi varian dominan secara global karena peningkatan penularannya.”

“Kita harus berhati-hati dengan bahasa kita dan terus mengingatkan diri kita sendiri bahwa pada dasarnya ini adalah virus yang sama,” kata Vally.

“Ini sedikit lebih menular, tetapi berperilaku dengan cara yang sama seperti virus asli,” jelasnya.

Hindari narasi menakutkan

Varian Delta tampaknya memiliki masa inkubasi yang mirip dengan varian Alfa – waktu rata-rata antara paparan dan munculnya gejala selama empat hari.

Varian ini juga tampaknya agak lebih resisten terhadap vaksin daripada varian Alfa dan dapat dikaitkan dengan risiko rawat inap yang lebih tinggi.

Dr Meru Sheel, seorang peneliti senior di Australian National University, mengatakan langkah-langkah kesehatan masyarakat tetap tidak berubah dalam menanggapi varian ini.

“Tidak perlu membuatnya menjadi narasi yang menakutkan,” ujarnya.

“Tentu saja varian baru akan muncul, dan beberapa akan lebih menular dan beberapa menjadi kurang menular. Masyarakat perlu memainkan peran mereka karena langkah-langkah kesehatan masyarakat naik turun berdasarkan varian tersebut. Cuci tangan Anda, tetap di rumah jika Anda tidak sehat, hanya pergi untuk dites. Kenakan masker Anda, dapatkan vaksin Anda jika Anda memenuhi syarat.”

Baxter menyimpulkan: “Vaksinasi adalah perlombaan. Jika semakin sedikit Covid yang beredar, semakin kecil peluang terjadinya perubahan ini yang membuatnya lebih efisien (dalam penyebaran).”

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketahui Hingga Berapa Lama Flu yang Dialami Seseorang Masih Bisa Menular ke Orang Lain
Ketahui Hingga Berapa Lama Flu yang Dialami Seseorang Masih Bisa Menular ke Orang Lain

Seseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Hidupkan Lagi Virus 'Zombie' yang Terkubur di Es Selama 50.000 Tahun, Bisakah Tulari Manusia?
Ilmuwan Hidupkan Lagi Virus 'Zombie' yang Terkubur di Es Selama 50.000 Tahun, Bisakah Tulari Manusia?

berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Temuan 'Virus Zombie' Usia Ratusan Ribu Tahun di Balik Jernihnya Air Es Abadi Gletser Jadi Tren TikToker Buat Diminum
Temuan 'Virus Zombie' Usia Ratusan Ribu Tahun di Balik Jernihnya Air Es Abadi Gletser Jadi Tren TikToker Buat Diminum

Bahaya minum air lelehan gletser yang kini tengah jadi tren di kalangan konten kreator luar negeri.

Baca Selengkapnya
Planet Mars Jadi Surga Bagi “Makhluk” Tak Kasat Mata ini
Planet Mars Jadi Surga Bagi “Makhluk” Tak Kasat Mata ini

Ini berdasarkan hasil riset ilmuwan tentang "makhluk" yang dapat hidup bahkan berkembang biak di Planet Mars.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia

Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya