Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

WHO Bantah Donald Trump Soal Tudingan Bias China

WHO Bantah Donald Trump Soal Tudingan Bias China Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. ©2020 REUTERS/Denis Balibouse

Merdeka.com - Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu membantah lembaganya bias terhadap China atau China sentris seperti tudingan yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkaitan dengan wabah virus corona. Pejabat ini juga mengatakan fase akut pandemi bukanlah waktu yang tepat untuk memotong dana bagi WHO setelah Trump juga mengancam akan menahan dana untuk WHO.

AS adalah pendonor utama lembaga yang bermarkas di Jenewa ini yang disebut Trump mengeluarkan pernyataan tak layak selama wabah.

Kontribusi AS kepada WHO pada 2019 naik USD 400 juta, hampir dua kali lipat dan negara penyumbang terbesar kedua, menurut data Departemen Luar Negeri AS. Sementara China menyumbang sebesar USD 44 juta.

"Kita masih dalam fase akut pandemi, jadi sekarang bukan waktunya memotong dana," kata Direktur Regional WHO Eropa, saat pemaparan online, dilansir dari Alarabiya, Kamis (9/4).

Tak begitu jelas bagaimana Trump bisa memblokir pendanaan untuk organisasi ini. Di bawah hukum AS, Kongres, bukan presiden, yang memutuskan penggunaan anggaran federal.

Penasihat Senior Dirjen WHO, Dr Bruce Aylward, juga membantah hubungan khusus lembaga PBB ini dengan China, mengatakan kerjasama dengan pemerintah China penting untuk memahami wabah yang muncul pertama kali di Wuhan pada Desember 2019.

"Sangat genting di awal wabah ini harus memiliki akses penuh untuk memudahkan semua hal, untuk terjun langsung ke lapangan dan bekerja sama dengan China untuk memahami ini," jelasnya kepada wartawan.

"Ini yang kami lakukan dengan setiap negara yang terdampak parah seperti Spanyol dan tak ada kaitannyan dengan China secara spesifik," lanjutnya.

Aylward, yang memimpin pakar WHO ke China pada Februari lalu, membela rekomendasi WHO terkait tetap membuka perbatasan, mengatakan China berupaya sangat keras untuk mengidentifikasi dan mendeteksi kasus-kasus awal dan kontak mereka dan meyakinkan mereka untuk tidak bepergian.

China bekerja sangat, sangat keras sejak awal, setelah mengerti apa yang sedang dihadapi, untuk mencoba dan mengidentifikasi dan mendeteksi semua kasus potensial untuk memastikan bahwa mereka dites untuk melacak semua kontak dekat dan memastikan mereka dikarantina sehingga mereka benar-benar tahu di mana virus itu berada, di mana risikonya, jelasnya.

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji China sejak awal wabah, memuji "kepemimpinan langka" Presiden Xi Jinping.

David Heymann, seorang profesor di London School of Hygiene & Tropical Medicine yang memimpin upaya WHO menangani wabah SARS 2003, mengatakan pemotongan dana AS akan menjadi pukulan besar.

Jika WHO kehilangan dana, ia tidak dapat terus melakukan tugasnya. Lembaga bekerja dengan anggaran terbatas, kata Heymann di London. "Tentu saja akan menjadi bencana bagi WHO kalau kehilangan dana."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
China Jadi Target Utama AS, Isu Agama Dipakai buat Campuri Urusan Dalam Negeri
China Jadi Target Utama AS, Isu Agama Dipakai buat Campuri Urusan Dalam Negeri

Laporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.

Baca Selengkapnya
Taiwan Tuding China Lumbung Hacker, Biang Kerok Peretasan di Seluruh Dunia
Taiwan Tuding China Lumbung Hacker, Biang Kerok Peretasan di Seluruh Dunia

Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan bahwa China adalah pelaku serangan siber di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama
CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama

Beredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama

Baca Selengkapnya
China Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
China Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia

China Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia

Baca Selengkapnya
Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Bikin Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam Suram
Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Bikin Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam Suram

Trump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Donald Trump Bakal Buat Biaya Hidup di Amerika Serikat Melonjak Tajam
Kebijakan Donald Trump Bakal Buat Biaya Hidup di Amerika Serikat Melonjak Tajam

Selain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.

Baca Selengkapnya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya

Perusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza

Kedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi PM Israel Netanyahu Pidato di Kongres AS, Disebut Hamas Penuh Klaim dan Kebohongan
FOTO: Ekspresi PM Israel Netanyahu Pidato di Kongres AS, Disebut Hamas Penuh Klaim dan Kebohongan

Pidato Netanyahu mendapat riuh tepuk tangan dari anggota Kongres AS, namun menuai kecaman dari Hamas yang menyebutnya penuh klaim dan kebohongan.

Baca Selengkapnya
3.300 Pengacara Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, AS Juga Terlibat
3.300 Pengacara Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, AS Juga Terlibat

Laporan darurat ini, yang disusun 3.300 pengacara, diterbitkan setelah AS menggunakan hak veto-nya untuk menggagalkan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Baca Selengkapnya