WHO Bentuk Tim Ahli Cegah Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia
Merdeka.com - WHO dan tiga lembaga internasional membentuk sebuah tim ahli untuk membantu mengembangkan rencana global untuk mencegah penyebaran penyakit menular dari hewan ke manusia. Demikian disampaikan WHO pada Kamis.
One Health High-Level Expert Panel merupakan inisiatif yang diusulkan Prancis dan Jerman tahun lalu, dan menggelar pertemuan perdana pekan ini. Panel ini akan memberikan saran kepada WHO, Organisasi Pertanian PBB (FAO), Organisasi Dunia Kesehatan Hewan (WOAH), dan Program Lingkungan PBB (UNEP) dalam mengembangkan kerangka peninjauan risiko dan pengamatan dan menetapkan tindakan untuk mencegah dan kesiapan menghadapi wabah zoonosis atau penyakit yang ditularkan hewan.
Dikutip dari Al Arabiya, Jumat (21/5), panel ini juga akan menetapkan potensi risiko penularan dalam produksi dan distribusi makanan, urbanisasi dan pembangunan infrastruktur, perjalanan dan perdagangan internasional yang menyebabkan punahnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
WHO dalam pernyataannya menyampaikan, panel ini akan menerbitkan rekomendasi pertamanya tahun ini.
Pandemi Covid-19 global secara meluas diyakini berasal dari jaringan perdagangan hewan liar di China dan Asia Tenggara. Kecocokan genetik terdekat dari virus corona yang dikenal sebagai SARS-CoV-2 ditemukan pada kelelawar. Virus inilah penyebab Covid-19.
Sebuah penyelidikan bersama asal usul Covid-19 yang dilakukan WHO dan China mengesampingkan kemungkinan SARS-CoV-2 bocor dari laboratorium yang diketahui meneliti virus corona kelelawar, mengatakan rute penularan yang paling mungkin adalah spesies perantara yang belum teridentifikasi.
China, di mana wabah Covid-19 bermula pada akhir 2019, telah melarang perdagangan dan konsumsi semua jenis hewan liar dan juga membentuk “batasan keamanan” ekologis untuk menjauhkan manusia dari habitat hewan.
WHO mengatakan tiga perempat dari semua penyakit menular yang muncul berasal dari hewan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular dari hewan ke manusia seperti rabies, antraks, leptospirosis, flu burung semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaBeragam jenis flora dan fauna yang dimiliki Indonesia, tidak sedikit spesies yang terancam punah.
Baca SelengkapnyaFenomena perubahan iklim dan pemanasan global mengubah masalah hama penyakit tumbuhan (OPT dan OPTK), hama dan penyakit hewan, ikan.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca Selengkapnyavirus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam
Baca SelengkapnyaDemi mencegah penyebaran Mpox, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/8) menyatakan situasi penyakit Mpox terkini sebagai “kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia".
Baca SelengkapnyaKemenkes menegaskan, penelitian nyamuk wolbachia dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan World Mosquito Program (WMP).
Baca Selengkapnya