WHO: Covid-19 Varian Omicron Telah Ditemukan di 57 Negara
Merdeka.com - Covid-19 varian Omicron telah dilaporkan di 57 negara, demikian disampaikan WHO pada Rabu.
WHO juga menyampaikan, kasus Covid mengalami kenaikan di kawasan Afrika selatan seperti Zimbabwe. Selain itu, jumlah pasien yang memerlukan rawat inap juga kemungkinan meningkat karena penyebaran varian baru ini.
Dilansir Al Arabiya, Kamis (9/12), WHO dalam laporan epidemiologi mingguannya menyampaikan, diperlukan lebih banyak data untuk mengetahui keparahan penyakit yang disebabkan Omicron dan apakah mutasinya bisa mengurangi perlindungan yang diberikan vaksin yang ada saat ini.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
"Bahkan jika keparahannya setara atau berpotensi jauh lebih rendah daripada varian Delta, diperkirakan rawat inap akan meningkat jika semakin banyak orang terinfeksi dan bahwa akan ada jeda waktu antara peningkatan insiden kasus dan peningkatan insiden kematian," jelas WHO.
Sebelumnya, pejabat WHO Mike Ryan mengatakan vaksin Covid-19 yang ada saat ini mampu memberi perlindungan terhadap varian Omicron dari kasus sakit parah.
Dilansir laman BBC, Rabu (8/12), pernyataan WHO ini disampaikan setelah uji laboratorium terhadap Omicron memperlihatkan varian ini sebagian mampu mengelak dari vaksin Pfizer.
Para peneliti menyatakan ada penurunan cukup drastis soal bagaimana antibodi dari vaksin menetralisir varian Omicron.
Namun Ryan menuturkan, tidak ada tanda-tanda Omicron mampu menghindar dari vaksin dibanding varian lain.
"Kita memiliki vaksin yang cukup efektif dan terbukti mampu melawan semua varian yang ada saat ini, dalam konteks kasus rawat inap dan sakit parah, jadi tidak ada alasan untuk menganggap hal ini tidak berlaku bagi Omicron," kata Ryan, direktur gawat darurat WHo kepada kantor berita AFP.
Data awal, kata dia, menunjukkan Omicron tidak membuat orang lebih sakit parah ketimbang varian lain.
"Jika ada, maka kasusnya tidak membuat sakit lebih parah," kata dia.
Hasil penelitian dari Afrika Selatan yang belum dikaji oleh sesama ilmuwan, menemukan vaksin Pfizer/BioNTech bisa 40 kali berkurang efektivitasnya melawan Omicron dibanding varian asli virus corona yang pertama.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaWHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaWHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaPeningkatan status mpox membuatnya menjadi maslah kesehatan yang perlu mendapat perhatian lebih.
Baca SelengkapnyaLebih dari 100 orang meninggal hanya dalam dua pekan.
Baca Selengkapnya