Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

WHO Gunakan Abjad Yunani untuk Menamakan Varian Baru Virus Corona

WHO Gunakan Abjad Yunani untuk Menamakan Varian Baru Virus Corona Ilustrasi Virus Corona. ©2020 Merdeka.com/ cdc

Merdeka.com - WHO menyampaikan pada Senin, pihaknya telah menetapkan label atau penamaan baru untuk varian virus corona menggunakan abjad Yunani, bukan nama negara di mana varian tersebut pertama kali terdeteksi.

WHO menyebut “varian Inggris” (B.1.1.7) dengan "Alpha," dan "varian Afrika Selatan" (B.1.351) dengan "Beta."

“Tidak ada negara yang seharusnya distigmatisasi karena mendeteksi dan melaporkan varian-varian (virus corona),” jelas ketua tanggap teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, di Twitter, dilansir CNN, Selasa (1/6).

Sistem penamaan menggunakan huruf Yunani ini merupakan rekomendasi panel ahli WHO.

“Yang mana akan lebih mudah dan lebih praktis untuk dibahas oleh audiens non-ilmiah,” kata WHO dalam situs webnya.

Sementara itu, varian P.1 yang pertama kali terdeteksi di Brasil diberi nama “Gamma”. Varian B.1.617.2 yang pertama kali ditemukan di India disebut "Delta." Varian yang menjadi perhatian lainnya diberi label dari "Epsilon" hingga "Kappa".

Semua virus, termasuk SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, bisa bermutasi atau berubah berulang kali. Ini yang menyebabkan munculnya beragam varian.

Dalam pengumumannya, WHO menekankan nama baru ini tidak menggantikan nama ilmiah yang sudah ada dari varian virus corona. Nama ilmiah akan tetap digunakan dalam penelitian.

“Meskipun mereka memiliki kelebihan, nama ilmiah ini bisa sulit untuk diucapkan dan diingat, dan rentan terhadap kesalahan pelaporan. Akibatnya, orang sering menggunakan pemanggilan varian berdasarkan tempat di mana mereka terdeteksi, yang menstigmatisasi dan diskriminatif,” jelas WHO dalam pengumumannya.

Mungkin nama itu juga tidak benar, karena ada bukti mutasi yang menandai setidaknya beberapa varian telah muncul secara independen di beberapa tempat berbeda.

"Untuk menghindari hal ini dan untuk menyederhanakan komunikasi publik, WHO mendorong otoritas nasional, media, dan lainnya untuk mengadopsi label baru ini," kata WHO.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
HMPV Bukan Virus Baru, Ahli Jelaskan Perbedaannya dengan Covid-19
HMPV Bukan Virus Baru, Ahli Jelaskan Perbedaannya dengan Covid-19

Gejala HMPV memang seperti batuk, demam, mungkin sesak dan nyeri dada.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan

WHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya