WHO Ingatkan Covid-19 Tak akan Jadi Pandemi Terakhir Jika Kelestarian Alam Tak Dijaga
Merdeka.com - Krisis virus corona tak akan menjadi pandemi terakhir, dan upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tak akan berarti apa-apa tanpa mengatasi perubahan iklim dan menjaga kelestarian fauna. Demikian diperingatkan Dirjen WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tedros juga mengecam siklus "berpandangan sempit dan berbahaya" dengan menggelontorkan anggaran besar untuk menangani wabah tapi tak melakukan apapun untuk mempersiapkan pandemi berikutnya. Hal ini disampaikan dalam pidatonya melalui video dalam acara Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional pada Minggu.
Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional diminta oleh Majelis Umum PBB untuk mempromosikan pentingnya pencegahan, kesiapsiagaan, dan kemitraan dalam menangani epidemi.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Mengapa penting untuk menjaga kelestarian lingkungan? Penting bagi kita untuk memahami bahwa kerusakan alam akibat ulah tangan manusia memiliki dampak yang sangat nyata bagi kehidupan dan memerlukan tindakan nyata untuk menjaga kelestarian alam.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
Tedros menambahkan, waktunya untuk mengambil pelajaran dari pandemi Covid-19.
“Untuk sekian lama, dunia berjalan pada siklus kepanikan dan kelalaian,” ujarnya, dilansir The Straits Times, Minggu (27/12).
“Kita menggelontorkan uang untuk wabah, ketika berakhir, kita melupakannya dan tak melakukan apa-apa untuk mencegah yang selanjutnya. Ini pandangan sempit yang berbahaya, dan sejujurnya sulit untuk dipahami,” lanjutnya.
Laporan tahunan pertama Badan Pemantauan Persiapan Global (GPMB) pada September 2019 terkait persiapan dunia untuk darurat kesehatan, yang diterbitkan beberapa bulan sebelum virus corona muncul, mengatakan planet ini dengan sangat menyedihkan tak siap dengan potensi pandemi mematikan.
“Sejarah mengajarkan kita ini tak akan menjadi pandemi terakhir, dan epidemi adalah fakta kehidupan,” jelas Tedros.
“Pandemi ini menyoroti keterkaitan mendalam antara kesehatan manusia, fauna, dan planet,” lanjutnya.
“Setiap upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia akan gagal kecuali mereka mengatasi kritisnya hubungan antara manusia dan hewan, dan ancaman perubahan iklim yang membuat bumi kita kurang layak huni.”
Belajar dari Covid-19
Virus corona telah membunuh sedikitnya 17,5 juta orang dan hampir 80 juta kasus telah terkonfirmasi di seluruh dunia sejak wabah muncul pertama kali di China pada Desember 2019, berdasarkan data yang dikumpulkan AFP.
“Dalam 12 bulan terakhir, dunia kita naik turun. Dampak pandemi jauh melampaui penyakit itu sendiri, dengan konsekuensi yang luas bagi masyarakat dan ekonomi,” jelasnya.
Mantan Menteri Kesehatan Ethiopia ini mengatakan krisis virus corona tak muncul tiba-tiba, telah memberikan peringatan berulang.
“Kita semua harus mengambil pelajaran dari apa yang diajarkan pandemi pada kita,” ujarnya.
Tedros mengatakan semua negara harus berinvestasi dalam mempersiapkan kapasitas pencegahan, mendeteksi, dan mitigasi semua jenis kedaruratan, dan menyerukan penyediaan perawatan kesehatan primer yang lebih kuat.
Dengan investasi di bidang kesehatan masyarakat, Tedros mengatakan “kita bisa memastikan anak cucu kita mewariskan dunia yang lebih aman, kuat, dan berkelanjutan.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaMeskipun kita menghilang, alam akan tetap berjalan. Meskipun manusia telah meninggalkan jejak besar di planet ini, alam selalu menemukan jalan untuk pulih.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMerayakan Hari Keanekaragaman Hayati juga berarti mengakui upaya dan komitmen individu, komunitas, dan negara dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Baca SelengkapnyaLangkah yang bisa dilakukan untuk melestarikan sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaAkankah air di bumi ini bisa habis? Apa yang terjadi jika bumi kehabisan air?
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaDi tengah kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, kita harus ingat bahwa semua kehidupan di bumi ini bergantung pada bumi itu sendiri.
Baca Selengkapnya