Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

WHO: Jangan Senang Dulu, Pandemi Covid-19 Secara Global Memburuk

WHO: Jangan Senang Dulu, Pandemi Covid-19 Secara Global Memburuk Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. ©2020 AFP PHOTO/CHRISTOPHER BLACK/WORLD HEALTH ORGANIZATION

Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemarin memperingatkan pandemo Covid-19 di seluruh dunia secara global memburuk.

WHO menuturkan terjadi penambahan kasus penularan tertinggi dalam sehari di Amerika. Selain itu WHO mengimbau warga yang turun ke jalan menentang diskriminasi rasial di seantero Amerika Serikat untuk memperhatikan keselamatan dari penyebaran virus corona.

Dilansir dari NDTV, Selasa (9/6), pandemi Covid-19 kini sudah merenggut lebih dari 403.000 jiwa dan menulari sedikitnya 7 juta orang di muka bumi sejak kemunculannya di Wuhan, China Desember lalu.

Setelah mengamuk di Asia Timur, Eropa menjadi pusat penyebaran baru virus corona dan kini merebak di Amerika.

"Meski situasi di Eropa membaik, secara global tetap memburuk," ujar Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers virtual di Jenewa, Swiss, kemarin.

"Lebih dari 100.000 kasus dilaporkan terjadi dalam sembilan atau 10 hari terakhir. Kemarin lebih dari 136.000 kasus dilaporkan, angka terbanyak dalam satu hari.

Tedros mengatakan hampir 75 persen kasus positif kemarin berasal dari 10 negara, terutama di Amerika dan Asia Selatan.

Demonstrasi dengan aman

Tedros mengatakan di negara yang kondisi pandeminya sudah membaik, ancaman terbesar saat ini adalah "sudah merasa senang" padahal secara global orang-orang masih rentan tertular.

"Sudah lebih dari enam bulan pandemi, ini bukan saatnya negara-negara mengendorkan pencegahan penularan," kata dia.

Menanggapi serangkaian demo besar-besaran di berbagai negara sebagai bentuk protes atas kematian pria kulit hitam AS, George Floyd, Tedros menyerukan para demonstran untuk tetap mewaspadai virus corona dan memastikan tidak terjadi penularan akibat berkerumunnya massa.

"WHO mendukung keseteraan dan gerakan global menentang rasisme. Kami menentang segala bentuk diskriminasi," kata dia.

"Kami menyerukan massa yang berdemo untuk melakukan aksinya dengan aman. Sebisa mungkin jaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain, cuci tangan, kalau batuk ditutup dan pakai masker kalau mau ikut demo."

"Tetap di rumah kalau Anda sakit dan hubungi petugas medis."

WHO juga masih menekankan pentingnya pelacakan kontak dari orang yang positif corona.

"Mungkin ada situasi dalam demonstrasi yang membuat petugas medis setempat menyarankan orang untuk dikarantina atau dites. Itu tergantung dari keputusan petugas medis dan penanganan risiko," kata Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan

WHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi

Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya