WHO: Kasus Omicron Berlipat Ganda Setiap 1,5 hingga 3 Hari
Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemarin menyatakan, kasus Covid-19 varian Omicron berlipat ganda setiap 1,5 hingga 3 hari di negara tempat ditemukannya varian tersebut.
Dalam rapat teknis yang diikuti CNN, WHO mengumumkan Omicron sudah diidentifikasi di 89 negara per Kamis lalu dan konsisten memperlihatkan penambahan kasus melebihi varian Delta.
Omicron memiliki jumlah mutasi yang tinggi, sebagian mencemaskan, dan itu kemungkinan berpengaruh dengan kemampuan virus itu menghindari sistem imun dalam tubuh.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Omicron menyebar lebih cepat dari varian Delta di negara yang sudah mencatat penularan Omicron, jumlahnya berlipat ganda dalam 1,5 sampai 3 hari," kata dokumen rapat WHO.
"Omicron menyebar cepat di negara yang tingkat imunitas populasinya tinggi dan belum diketahui sampai sejauh mana hubungan antara kemampuan menghindari dari imun terhadap pertumbuhan penularan, kemampuan virus itu untuk menulari atau kombinasi keduanya," kata WHO.
"Data tingkat keparahan klinis dari Omicron masih terbatas," tambah WHO.
Data awal dari Inggris memperlihatkan adanya penurunan efektivitas dari dua dosis vaksin Pfizer BioNTech atau AstraZeneca terhadap Omicron, dibanding Delta.
WHO mengumumkan Omicron sebagai varian yang diwaspadai pada 26 November. Kamis lalu negara-negara yang tergabung dalam G7 menyebut varian Omicron sebagai "ancaman terbesar bagi kesehatan global."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnya