WHO: Lebih dari Separuh Warga Eropa Bakal Terinfeksi Omicron Dua Bulan Lagi
Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemarin mengatakan COVID-19 varian Omicron bakal menginfeksi lebih dari separuh warga Eropa, dan Omicron sebaiknya jangan dulu dianggap sebagai penyakit endemis seperti flu.
Eropa mencatat lebih dari 7 juta kasus baru pada pekan pertama 2022, dua kali lipat lebih dari periode dua pekan, kata direktur WHO untuk Eropa Hans Kluge saat jumpa pers.
"Pada tingkat ini, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di kawasan tersebut akan terinfeksi Omicron dalam 6-8 pekan ke depan," kata Kluge, merujuk pada pusat penelitian di Universitas Washington, seperti dilansir laman Antara memngutip Reuters, Selasa (11/1).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan populasi dunia naik dua kali lipat? Pada abad ke-19, butuh sekitar 130 tahun untuk menaikkan populasi dunia menjadi dua kali lipat.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi angka kelahiran di Eropa? Berbagai faktor telah teridentifikasi sebagai penyebab rendahnya angka kelahiran di Eropa dibandingkan dengan benua lainnya. Apa saja faktor yang termasuk? Menurut data real-time dari Worldometers, populasi Eropa pada tahun 2019 mencapai 743.102.600 jiwa, sementara laju pertumbuhan penduduk hanya sebesar 0,06% per tahun.
Sebanyak 50 dari 53 negara di Eropa dan Asia Tengah melaporkan kasus varian yang lebih menular tersebut, katanya.
Namun, muncul bukti bahwa Omicron memengaruhi saluran pernapasan atas ketimbang paru-paru, sehingga menyebabkan gejala yang lebih ringan dari varian sebelumnya.
Kendati demikian, WHO memperingatkan lebih banyak studi diperlukan untuk membuktikan hal tersebut.
Pada Senin Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan mungkin sudah saatnya untuk mengubah cara melacak evolusi COVID-19 daripada menggunakan metode serupa untuk flu, sebab tingkat kematiannya sudah menurun.
Itu artinya akan memperlakukan virus seperti penyakit endemi, bukan pandemi, tanpa mencatat kasus dan tanpa memeriksa setiap orang yang bergejala.
Namun, itu "masih jauh", kata pejabat kedaruratan senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, saat konferensi pers. Menurutnya, endemisitas menghendaki penularan yang stabil dan dapat diprediksi.
"Kita masih mempunyai segudang ketidakpastian dan satu virus yang berkembang dengan pesat, yang menghadirkan tantangan baru. Kita tentu saja tidak berada pada titik di mana kita dapat menyebutnya endemi," kata Smallwood.
"Pada waktunya nanti bisa saja menjadi endemi, namun menetapkannya (terjadi) pada 2022 agak sulit di tahap ini."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca Selengkapnya