WHO Minta China Transparan dan Kooperatif Soal Penyelidikan Asal Usul Virus Corona
Merdeka.com - Kepala WHO menyampaikan pada Kamis, penyelidikan asal usul pandemi Covid-19 di China terhambat kurangnya data mentah hari-hari pertama penyebaran virus di negara tersebut dan mendesak China agar lebih transparan.
Tim yang dipimpin WHO bersama peneliti China menghabiskan empat pekan di kota Wuhan dan sekitarnya dan mengatakan dalam sebuah laporan bersama pada Maret bahwa virus kemungkinan ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.
Laporan tersebut juga menyebutkan teori virus berasal dari kebocoran laboratorium tidak memungkinkan, namun sejumlah negara seperti Amerika dan para ilmuwan tidak puas dengan hasil tersebut.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan Pertempuran Wuhan dimulai? Pertempuran Wuhan yang dikenal oleh orang Tiongkok sebagai Pertahanan Wuhan dan oleh orang Jepang sebagai Perebutan Wuhan, adalah sebuah pertempuran berskala besar dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Apa itu penyakit misterius di China? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
“Kami meminta China transparan dan terbuka dan kooperatif,” kata Dirjen WHO, Tedros Adhanom dalam konferensi pers, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (16/7).
“Kita berhutang pada jutaan orang yang menderita dan jutaan orang yang meninggal untuk mengetahui apa yang terjadi,” lanjutnya.
China menyebut teori kemungkinan virus berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan “absurd” dan berulang kali mengatakan “politisasi” isu ini akan menghambat penyelidikan.
Pakar kedaruratan WHO, Mike Ryan mengatakan Tedros akan memberikan pemaparan kepada 194 negara anggota terkait usulan penelitian asal usul virus fase kedua.
“Kami berharap untuk bekerja sama dengan timpalan China kami terkait proses itu,” jelasnya.
Menteri Keseharan Jerman, Jens Spahn, yang menggelar pembicaraan dengan Tedros pada Kamis, mendesak China mengizinkan penyelidikan asal usul virus corona berlanjut. Spahn juga mengatakan diperlukan lebih banyak informasi terkait hal ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.
Baca SelengkapnyaSejak pertengahan Oktober 2023, WHO telah memantau data dari sistem pengawasan Tiongkok, terkait pneumonia misterius yang melanda anak-anak di China utara.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaProf. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.
Baca SelengkapnyaKerja sama yang dibahas meliputi penguatan perdagangan, investasi, kerja sama kesehatan, kerja sama pembangunan IKN, hingga kerja sama riset serta teknologi.
Baca Selengkapnya