WHO: Omicron Tetap Berbahaya Bagi yang Belum Divaksin
Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemarin memperingatkan varian Omicron tetap berbahaya bagi mereka yang belum divaksin.
WHO menuturkan lonjakan kasus Covid global belakangan ini terjadi karena varian Omicron yang lebih mudah menyebar ketimbang varian Delta sebelumnya.
Laman the Guardian melaporkan, Kamis (13/1), lebih dari 15 juta kasus dilaporkan kepada WHO pekan lalu dan jutaan kasus lagi diperkirakan tidak tercatat.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Siapa yang rentan terkena penyakit menular? Anak-anak lebih mudah tertular penyakit menular karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna.
-
Siapa yang lebih rentan terhadap penyakit menular? 'Temuan kami menunjukkan alasan kuat mengapa banyak hewan, termasuk manusia, mungkin mengurangi hubungan sosial mereka seiring bertambahnya usia.' Menurunnya Sistem Imun Seiring Bertambahnya Usia Kekebalan tubuh pada orang dewasa yang lebih tua cenderung menurun, yang berpotensi meningkatkan risiko mereka terpapar penyakit menular.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Siapa yang lebih rentan terinfeksi virus yang menyebabkan kanker? Selain itu, human immunodeficiency virus (HIV) juga dapat meningkatkan risiko kanker secara tidak langsung dengan membuka pintu bagi virus lain yang bisa memicu kanker.
"Meski Omicron tidak lebih parah dari Delta tapi virus ini masih berbahaya--terutama bagi yang belum divaksin," kata Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyes dalam jumpa pers.
"Kita tidak boleh biarkan virus ini menyebar bebas, apalagi masih banyak di dunia yang belum divaksin. Mayoritas mereka yang dirawat di rumah sakit saat ini adalah mereka yang belum divaksin."
Meski vaksin masih sangat efektif dalam mencegah kematian dan sakit parah akibat Covid-19, tapi vaksin tidak sepenuhnya bisa mencegah penularan, kata Tedros.
"Semakin menular artinya semakin banyak yang dirawat inap, makin banyak kematian, makin banyak orang tidak bisa bekerja, termasuk guru, tenaga kesehatan dan ini menimbulkan risiko munculnya varian lain yang lebih mudah menular dan mematikan ketimbang Omicron."
Tedros menuturkan jumlah kematian di seluruh dunia masih stabil di angka 50.00 per pekan.
"Belajar hidup bersama dengan virus ini bukan berarti kita bisa menerima angka kematian ini," kata dia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca Selengkapnya