WHO Peringatkan Negara Bisa Hadapi Puncak Kedua Infeksi Covid-19 Meski Ada Penurunan
Merdeka.com - Negara-negara yang mengalami penurunan kasus Covid-19 masih bisa menghadapi puncak kedua infeksi jika berbagai tindakan untuk menghentikan wabah diperlonggar. Hal ini diperingatkan WHO pada Senin.
Kepala Kedaruratan WHO, Dr Mike Ryan mengatakan, dunia masih berada di tengah gelombang pertama wabah virus corona. Dia menggarisbawahi, saat kasus mengalami penurunan di sejumlah negara, kasus masih meningkat di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Asia Selatan, dan Afrika.
Ryan mengatakan, epidemi kerap datang secara bergelombang, artinya wabah bisa kembali muncul tahun ini di tempat-tempat di mana gelombang pertama terjadi.
-
Dimana wabah misterius ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Bagaimana penyakit misterius ini menyebar? 'Tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena akan tidak biasa bagi begitu banyak anak untuk terpengaruh begitu cepat,' Dan Silver, seorang pelapor ProMED.
Ada juga kesempatan angka infeksi bisa melonjak lagi lebih cepat jika berbagai tindakan untuk menghentikan wabah dilonggarkan dengan cepat.
"Ketika kita berbicara tentang gelombang kedua secara umum apa yang sering kita maksudkan adalah akan ada gelombang pertama penyakit, dan kemudian muncul kembali berbulan-bulan kemudian. Dan itu bisa menjadi kenyataan bagi banyak negara dalam waktu beberapa bulan," jelasnya dalam konferensi pers virtual, dilansir dari NBC News, Selasa (26/5).
"Tetapi kita juga harus menyadari fakta bahwa penyakit ini dapat melonjak kapan saja. Kita tidak dapat berasumsi bahwa hanya karena penyakit sedang menurun sekarang akan terus turun dan kita ada beberapa bulan untuk bersiap-siap menghadapi gelombang kedua. Kita bisa mengalami puncak kedua dalam gelombang ini."
Dia mengatakan, negara-negara di Eropa dan Amerika Utara harus "terus menempatkan kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial, langkah-langkah pengawasan, langkah-langkah pengujian dan strategi yang komprehensif untuk memastikan bahwa infeksi terus mengalami penurunan dan kita tak akan menghadapi gelombang kedua."
Banyak negara Eropa dan negara-negara bagian AS telah mengambil langkah-langkah dalam beberapa pekan terakhir, melonggarkan lockdown yang menghambat penyebaran penyakit tetapi menyebabkan kerusakan parah pada bidang perekonomian.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya