WHO Peringatkan Risiko Covid-19 Varian Omicron 'Sangat Tinggi'
Merdeka.com - WHO memperingatkan, varian baru Covid-19 Omicron memiliki risiko "sangat tinggi" secara global.
Dikutip dari AFP, Selasa (30/11), WHO juga menekankan bahwa masih banyak ketidakpastian terkait seberapa menular dan berbahayanya varian baru ini.
WHO menetapkan Omicron sebagai varian yang mengkhawatirkan (variant of concern) pada Jumat lalu, setelah varian ini pertama kali dideteksi ilmuwan Afrika Selatan.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
Pada Minggu, WHO juga menyampaikan belum jelas apakah Omicron bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah.
"Data awal memperkirakan ada peningkatan angka rawat inap di Afrika Selatan, tapi ini mungkin karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi secara keseluruhan, daripada disebabkan infeksi Omicron secara spesifik," jelas badan PBB tersebut, dikutip dari Reuters, Senin (29/11).
Namun, dalam sebuah pernyataan, WHO kembali menyatakan bahwa bukti-bukti awal menunjukkan kemungkinan ada risiko infeksi ulang yang lebih besar dari varian Omicron.
WHO menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan ahli teknis untuk memahami potensi dampak varian ini terhadap berbagai tindakan untuk melawan penyakit Covid-19, termasuk vaksin.
"Saat ini tidak ada informasi yang menyatakan gejala yang dikaitkan dengan Omicron berbeda dari varian lainnya," jelasnya.
"Infeksi awal yang dilaporkan di antara penelitian universitas - orang yang lebih muda yang cenderung mengalami penyakit yang lebih ringan - tapi memahami tingkat keparahan varian Omicron akan memerlukan waktu berhari-hari sampai beberapa pekan."
Tes PCR terus dilakukan untuk mendeteksi infeksi Omicron - yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan awal bulan ini - dan penelitian sedang berlangsung untuk memastikan apakah tes rapid antigen berpengaruh untuk mendeteksi varian ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnya