WHO Peringatkan Virus Corona Kemungkinan Tak Akan Hilang
Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Rabu, virus corona baru bisa jadi tak akan pernah menghilang dan masyarakat dunia harus belajar hidup bersama virus ini.
Ketika beberapa negara secara perlahan mulai melonggarkan lockdown, WHO mengatakan kemungkinan virus tak akan bisa benar-benar menghilang.
"Ada sebuah virus baru memasuki populasi manusia untuk pertama kalinya dan oleh karena itu sangat sulit memprediksi kapan kita akan menang menghadapinya," kata Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, dilansir dari The Times of Israel, Kamis (14/5).
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Dimana virus ada? Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China akhir tahun lalu dan sejak saat itu telah menginfeksi 4,2 juta orang dan menewaskan hampir 300.000 orang di seluruh dunia.
"Virus ini bisa menjadi virus endemik lain dalam masyarakat kita dan virus ini mungkin tak akan pernah pergi," ujarnya dalam konferensi pers virtual di Jenewa.
"HIV belum menghilang, tapi kita terbiasa dengan virus itu."
WHO juga memperingatkan tak ada jaminan melonggarkan pembatasan tak akan memicu gelombang kedua infeksi.
Jalan Masih Panjang
Michael Ryan menambahkan, jalan masih panjang untuk bisa kembali ke kehidupan normal, mendesak negara-negara tetap memberlakukan lockdown.
"Ada beberapa pemikiran ajaib yang muncul bahwa lockdown bekerja dengan sempurna dan bahwa menghentikan lockdown akan sangat bagus. Keduanya berbahaya," kata ahli epidemiologi Irlandia ini.
Ryan juga mengutuk serangan terhadap petugas kesehatan yang terkait dengan pandemi, ada 35 insiden dilaporkan pada April di 11 negara.
Dia mengatakan serangan itu sering merupakan reaksi berlebihan masyarakat yang kurang informasi.
“Covid-19 menunjukkan hal terbaik dari kita, tetapi juga menunjukkan yang terburuk,” katanya.
Orang-orang merasa perlu melampiaskan frustrasi mereka pada pihak-pihak yang murni berusaha membantu.
"Ini adalah tindakan kekerasan dan diskriminasi yang tidak masuk akal yang harus dilawan."
Ryan menggarisbawahi, dalam upaya menemukan cara menaklukkan virus merupakan kesempatan bagi umat manusia untuk mengambil langkah besar ke depan dengan menemukan vaksin dan membuatnya dapat diakses secara luas.
"Ini adalah peluang besar bagi dunia," kata Ryan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaBanyak mitos penyakit cacar air yang tidak memiliki penjelasan ilmiah namun dipercaya.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya