WHO Pertama Kali Rilis Daftar Jamur Berbahaya, Salah Satunya Tewaskan Jutaan Orang
Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pertama kalinya mengeluarkan daftar jamur (fungi) yang dapat mengancam kesehatan manusia. Dalam daftar itu, terdapat jamur-jamur berbahaya yang diketahui mudah menyebarkan patogen-patogen, kebal terhadap pengobatan, dan mematikan untuk manusia.
Dalam daftar berisi 19 jamur berbahaya itu, terdapat empat jamur yang diketahui membunuh sekitar 1.3 juta manusia dan menyebabkan lima juta kematian setiap tahun. WHO pun menamakan empat jamur itu sebagai “prioritas kritis”.
Banyak kematian yang disebabkan jamur itu terjadi pada orang yang menderita penyakit HIV, kanker, TBC, dan kondisi-kondisi yang menyebabkan lemahnya imun tubuh. WHO mengungkap kematian yang disebabkan jamur itu dapat jauh lebih tinggi karena tidak semua kematian tercatat.
-
Bagaimana jamur ini bisa menyebabkan penyakit? Meskipun parasit jamur lain telah ditemukan di area ini sebelumnya, ini adalah kasus pertama penyebab penyakit pada tanaman.
-
Kenapa infeksi jamur bisa terjadi? Infeksi jamur dapat menyebar melalui kontak langsung dengan jamur atau dengan menggunakan benda yang terkontaminasi oleh jamur. Misalnya, menggunakan handuk atau pakaian yang telah terkontaminasi jamur dapat menjadi penyebbar infeksi jamur pada kulit atau kuku.
-
Siapa yang rentan terkena jamur? Jamur pada kucing dapat menyerang kucing dari segala usia, namun anak kucing, kucing lanjut usia, dan kucing dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap infeksi.
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Dimana infeksi jamur bisa terjadi? Infeksi jamur dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, seperti kulit, kuku, mulut, dan bahkan organ dalam.
“Intinya adalah infeksi jamur invasif menjadi lebih umum, tetapi sering kali mereka tidak dikenali pada pasien dan tidak diobati dengan benar. Kami tidak memiliki pengertian yang sebenarnya tentang ukuran masalah,” jelas Dr. Carmem L. Pessoa-Silva, pejabat WHO bidang pengawasan dan pengendalian penyakit, seperti dikutip dari The New York Times, Kamis (27/10).
WHO mengajak masyarakat dunia, negara-negara, pengembang obat, para dokter dan ahli kesehatan untuk beraksi melawan jamur-jamur itu.
Perubahan iklim dinyatakan WHO sebagai salah satu penyebab perkembangan jamur-jamur. Alat-alat yang dipakai untuk merawat pasien Covid-19 pun juga diyakini menjadi tempat berkembang biaknya salah satu jamur berbahaya, seperti jamur Candida auris.
Di India, jamur Mucromycosis atau jamur hitam (the black fungus) berkembang pesat pada pasien-pasien Covid-19. Bahkan beberapa pasien membutuhkan operasi wajah untuk mengangkat jamur-jamur yang melekat.
Jamur-jamur pun sekarang lebih kebal melawan pengobatan. Ilmuwan mengatakan peningkatan kekebalan pada jamur, seperti jamur Aspergillus fumigatus sangat berbahaya bagi mereka yang imun tubuhnya lemah.
Penggunaan fungisida berlebih pada tanaman diyakini menyebabkan jamur-jamur itu kebal melawan pengobatan.
Ilmuwan memperingatkan ketika jamur berhasil menginfeksi tubuh dan memasuki pembuluh darah, maka pengobatan pun akan menjadi semakin sulit. Jamur dari keluarga Candida, seperti Candida auris misalnya memiliki tingkat kematian 30 persen.
Jamur lainnya yang diidentifikasi sebagai ragi di Jepang pada 2009 lalu, adalah salah satu jamur yang kebal terhadap pengobatan.
Infeksi jamur berbahaya pun hanya memiliki empat kelas pengobatan. Obat untuk merawat infeksi jamur di pembuluh darah pun hanya sedikit, jelas pejabat WHO lainnya, Dr Hatim Sati.
Dr Cornelius J. Clancy dari Sistem Perawatan Kesehatan Pittsburgh menjelaskan penyebaran jamur berbahaya terjadi karena infeksi jamur yang telah lama diabaikan.
Kepala Aksi Global untuk Infeksi Jamur, Dr David Denning mengungkap pengawasan yang buruk adalah akar dari pengabaian itu. Bagi dia, banyak orang yang dapat diselamatkan dari infeksi jamur, tetapi gagal karena pasien sering tidak diobati.
Kesalahan diagnosis penyakit pun sering terjadi kepada pasien yang sebenarnya terinfeksi jamur berbahaya.
Berikut jamur-jamur berbahaya dari laporan, yaitu Cryptococcus neoformans, Candida auris, Aspergillus fumigatus, Candida albicans, Nakaseomyces glabrata (Candida glabrata), Histoplasma spp., Eumycetoma causative agents, Mucorales, Fusarium spp., Candida tropicalis, Candida parapsilosis, Scedosporium spp., Lomentospora prolificans, Coccidioides spp., Pichia kudriavzeveii (Candida krusei), Cryptococcus gattii, Talaromyces marneffei, Pneumocystis jirovecii, dan Paracoccidioides spp.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak hewan berbahaya dan mematikan yang hidup di sekitar manusia. Cek faktanya di bawah ini!
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaHewan paling bahaya di dunia bisa jadi hidup di sekitar kita, untuk itu kita harus waspada terhadap hewan di sekitar kita. Berikut hewan paling bahaya di dunia.
Baca SelengkapnyaMinum air hangat dianggap sebagai salah satu kebiasaan sehat. Padahal, salah konsumsi bisa berdampak buruk.
Baca SelengkapnyaJumlah populasi nyamuk di seluruh dunia terungkap. Angkanya begitu fantastis.
Baca SelengkapnyaBisa ular sebagian besar terdiri dari empat jenis senyawa.
Baca SelengkapnyaSejumlah temuan arkeolog menunjukkan bahwa beberapa penyakit menular ternyata sudah ada sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaWarga Eropa dan pribumi banyak yang menjadi korban keganasan nyamuk malaria.
Baca SelengkapnyaBelum tersedia vaksin untuk manusia yang terjangkit virus ini.
Baca SelengkapnyaInfeksi jamur merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.
Baca Selengkapnya