WHO: Polusi Udara Jauh Lebih Berbahaya dari yang Kita Bayangkan
Merdeka.com - WHO memperingatkan, polusi udara jauh lebih berbahaya dari yang kita bayangkan sebelumnya, karena polusi memangkas tingkat aman maksimum polutan utama seperti nitrogen dioksida.
WHO menyampaikan, diperkirakan sekitar 7 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit yang berkaitan dengan polusi udara.
Negara-negara berpendapatan rendah paling terdampak, karena ketergantungan mereka terhadap bahan bakar fosil untuk pembangunan ekonomi. Demikian dikutip dari BBC, Kamis (23/9).
-
Mengapa polusi menjadi penyebab utama kematian di negara berkembang? Di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah, polusi menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat Non Communicable Disease (NCD) atau penyakit tidak menular.
-
Apa saja penyakit akibat polusi udara? Dampak buruk dari polusi udara terhadap kesehatan manusia semakin menjadi perhatian, karena munculnya berbagai penyakit serius yang berkaitan dengan paparan terus-menerus terhadap polutan tersebut.
-
Apa dampak buruk polusi udara bagi kesehatan? Sebelumnya, Henie mengatakan bahwa polusi udara erat kaitannya dengan masalah kesehatan. Sakit batuk kini sering dijumpai di sekitar kita. ISPA sendiri tidak hanya batuk, tapi penyakit ISPA juga dimulai dari tenggorokan hingga paru bagian bawah.
-
Apa dampak polusi udara terhadap kematian di India? Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa sekitar 3,8 juta kematian antara tahun 2009 dan 2019 dapat dihubungkan dengan tingkat polusi yang melebihi pedoman kualitas udara nasional India, yang ditetapkan sebesar 40 mikrogram per meter kubik.
-
Kenapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan? Udara yang tercemar oleh berbagai zat kimia dan partikulat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kematian.
WHO menempatkan polusi udara setara dengan merokok dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Badan PBB ini juga mendesak 194 negara anggotanya mengurangi emisi dan mengambil tindakan penanganan perubahan iklim menjelang KTT COP26 pada November.
Pedoman baru, yang dirilis pada Rabu, membagi dua tingkat maksimum yang disarankan untuk paparan partikel kecil yang disebut PM2.5.
Partikel ini hasil dari bahan bakar di pembangkit listrik, pemanas rumah tangga dan mesin kendaraan.
"Hampir 80 persen kematian terkait PM2.5 dapat dihindari di dunia jika tingkat polusi udara saat ini dikurangi seperti yang diusulkan dalam pedoman yang diperbarui," kata WHO.
Pedoman baru ini juga memotong batas yang direkomendasikan untuk kelas mikropartikel lain, yang dikenal sebagai PM10, sebesar 25 persen.
Polutan lain yang disebutkan dalam pedoman tersebut termasuk ozon, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan karbon monoksida.
Polusi udara terkait dengan kondisi seperti penyakit jantung dan stroke. Pada anak-anak, dapat mengurangi pertumbuhan paru-paru dan memperburuk asma.
“Meningkatkan kualitas udara dapat meningkatkan upaya mitigasi perubahan iklim, sementara pengurangan emisi pada gilirannya akan meningkatkan kualitas udara,” jelas WHO.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi udara bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan bagi sektor kesehatan.
Baca SelengkapnyaInilah tujuh negara yang telah memenuhi standar kualitas udara yang baik menurut WHO.
Baca SelengkapnyaPolusi udara telah merubah langit biru Jakarta menjadi kabut pekat. Bahkan IQAir melaporkan hampir 8.000 warga meninggal dunia akibat polusi udara tersebut.
Baca SelengkapnyaSetidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaPolusi buruk bukan saja mengancam manusia atau makhluk hidup, namun imbasnya juga membuat dinding-dinding gedung pencakar langit lebih cepat kusam.
Baca SelengkapnyaPolusi udara juga bisa memperparah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan PPOK.
Baca SelengkapnyaPemerintah India telah berusaha mengatasi polusi udara sejak tahun 2017, namun upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang efektif.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 6 berbahaya pada polusi udara yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Jakarta berada pada fase terburuk dan memicu berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaSuhu tinggi yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat ulah manusia telah mengakibatkan gelombang panas.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta kini kian memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaPolusi udara telah menjadi masalah lingkungan global yang semakin mengkhawatirkan.
Baca Selengkapnya