Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

WHO Prioritaskan Tiga Kelompok Pertama untuk Diberi Vaksin Covid-19

WHO Prioritaskan Tiga Kelompok Pertama untuk Diberi Vaksin Covid-19 vaksin corona. ©REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan ratusan juta dosis vaksin virus corona (Covid-19) dapat diproduksi awal tahun ini. Target awal dari vaksin itu adalah orang-orang yang paling rentan terhadap virus tersebut.

Saat ini ada lebih dari 200 kandidat vaksin corona yang dikembangkan di seluruh dunia. Sepuluh di antaranya sudah memasuki tahap uji manusia.

"Jika kita sangat beruntung, maka akan ada satu atau dua kandidat sukses sebelum akhir tahun ini," ujar kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (19/6).

Orang lain juga bertanya?

Ada tiga kelompok yang mendapat prioritas vaksin corona.

Pertama, pekerja di garis depan yang mendapat eksposur tinggi terhadap virus corona, contohnya petugas medis dan polisi.

Kedua, orang-orang yang rentan seperti lansia dan penderita diabetes.

Ketiga, mereka yang berada di lokasi padat, seperti lokasi kumuh perkotaan hingga rumah jompo. Di beberapa negara, seperti Swedia, korban meninggal di rumah jompo sangat tinggi akibat virus corona.

Asumsi WHO akan ada sekiranya dua miliar dosis pada akhir 2021, dan ratusan juta tersedia pada akhir 2020.

"Kami bekerja pada asumsi bahwa kita mungkin memiliki beberapa ratus juta vaksin pada akhir tahun ini, sangat optimistis" ujar Swaminathan.

"Kami berharap di 2020 kita akan memiliki hingga dua miliar dari satu dua, atau tiga vaksin yang efektif agar didistribusi ke seluruh dunia," demikian harapan WHO.

Ilmuwan Singapura tengah meneliti vaksin virus corona covid-19 dari perusahaan AS, Arcturus Therapeutics. Mereka akan memulai uji coba vaksin ke manusia pada Agustus 2020 setelah respons menjanjikan terlihat pada tikus.

Lebih dari 100 vaksin sedang dikembangkan secara global, termasuk beberapa sudah dalam uji coba manusia, seperti AstraZeneca dan Pfizer untuk mencoba dan mengendalikan penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 8 juta orang dan membunuh lebih dari 430.000 di seluruh dunia.

Channel News Asia melaporkan vaksin yang sedang dievaluasi oleh Sekolah Kedokteran Duke-NUS Singapura bekerja pada teknologi Messenger RNA (mRNA) yang relatif belum teruji, yang menginstruksikan sel manusia untuk membuat protein Virus Corona spesifik sehingga menghasilkan respons kekebalan.

"Fakta bahwa itu mereplikasi dan memicu respon imun yang sangat seimbang, baik dalam hal antibodi dan sel-sel pembunuh. Itu adalah reaksi yang disambut baik," kata Ooi Eng Eong, wakil direktur program penyakit.

"Antibodi menempel pada virus dan mencegahnya menginfeksi sel, sementara sel pembunuh dari sistem kekebalan tubuh mampu mengenali sel yang terinfeksi dan menghancurkannya," kata Eong.

Reporter: Tommy Kurnia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
PT Biofarma Minta Suntikan Dana Segar Rp2,21 Triliun di Tahun 2025, Buat Apa?
PT Biofarma Minta Suntikan Dana Segar Rp2,21 Triliun di Tahun 2025, Buat Apa?

Biofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.

Baca Selengkapnya
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024

Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?

Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.

Baca Selengkapnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kemenkes Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap Dua, Sasar 16 Juta Anak
FOTO: Kemenkes Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap Dua, Sasar 16 Juta Anak

Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Kelompok Ini Wajib Terima Vaksin Mpox, Termasuk Anak-Anak?
Kelompok Ini Wajib Terima Vaksin Mpox, Termasuk Anak-Anak?

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.

Baca Selengkapnya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya

Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun

Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.

Baca Selengkapnya