WHO Rekomendasikan Vaksin Oxford-AstraZeneca untuk Orang Dewasa Sampai Lansia
Merdeka.com - Ilmuwan penasihat WHO merekomendasikan penggunaan vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca pada semua orang dewasa - termasuk lansia di atas 65 tahun - setelah sejumlah negara memilih tidak memberikan suntikan kepada kelompok itu.
Kelompok penasihat strategis ahli (Sage) WHO untuk imunisasi mengeluarkan rekomendasi sementara terkait vaksin tersebut, mengatakan vaksin dapat diberikan kepada orang-orang yang berusia 18 tahun ke atas "tanpa batas usia maksimal".
"Itu berarti orang yang berusia di atas 65 tahun harus diberikan vaksinasi," jelas ketua tim penasihat, Dr Alejandro Cravioto, dikutip dari The Independent, Kamis (11/2).
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa yang disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV? Vaksinasi dengan HPV disarankan terutama untuk perempuan. Selain itu, vaksin ini juga direkomendasikan untuk wanita hingga usia 26 tahun. Kemudian pria hingga usia 21 tahun yang belum mendapat vaksinasi sebelumnya.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
Pedoman tersebut dikeluarkan setelah sejumlah negara memilih untuk tidak memvaksinasi warganya yang berusia di atas 65 tahun.
Di seluruh Eropa, termasuk di Prancis, Jerman, dan Swedia, vaksin AstraZeneca hanya direkomendasikan penggunaannya untuk warga di bawah usia tersebut. Di Spanyol dan lainnya, vaksin ini direkomendasikan untuk mereka yang berusia di bawah 55 tahun.
Spanyol akan mulai memvaksinasi pekerja garda depan dengan vaksin AstraZeneca seperti polisi, pemadam kebakaran, dan militer.
Namun, pedoman yang diterbitkan pada Rabu oleh otoritas kesehatan Spanyol mengatakan vaksin tidak boleh diberikan kepada orang-orang yang berusia di atas 55 tahun atau mereka yang menderita penyakit serius, karena tidak ada data yang menunjukkan bahwa vaksin itu ampuh pada mereka.
"Kami telah lama meninjau buktinya, membahasnya dengan para ahli dan orang-orang yang terlibat langsung dalam uji coba," kata Dr Cravioto.
"Dalam kasus data yang berasal dari uji klinis, kami telah melihat ada partisipasi kecil dari orang-orang yang berusia di atas 65 tahun," lanjutnya.
"Namun, hasil perkiraan kemanjuran untuk orang yang berusia sampai 65 tahun ke atas, memiliki interval kepercayaan yang luas. Dan oleh karena itu kami merasa respons kelompok ini tidak bisa berbeda dengan kelompok yang lebih muda."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaHerpes Zoster merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya bintil, ruam dan disertai dengan cairan bening.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan akan mulai melakukan vaksinasi Mpox pada sejumlah kelompok masyarakat berisiko tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnya