WHO Sebut di Afrika Malaria Lebih Mematikan Ketimbang Covid-19
Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) hari ini memperingatkan kematian akibat malaria di sub-Sahara Afrika jauh lebih parah dibandingkan Covid-19.
Menurut WHO, keadaan tersebut disebabkan layanan yang dirancang untuk mengatasi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk malaria, terganggu selama pandemi virus corona.
Lebih dari 409.000 orang di seluruh dunia, kebanyakan dari mereka adalah bayi di bagian termiskin wilayah Afrika, meninggal akibat malaria sepanjang tahun lalu, kata WHO dalam laporan malaria global terbaru.
-
Bagaimana wabah malaria menyebar? Sebaran malaria di Cirebon Merujuk Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cirebon yang dikutip dari Liputan6, penyakit malaria saat itu menyebar dengan cepat.
-
Siapa yang paling rentan terkena malaria? Jika seseorang tinggal di daerah dengan risiko tinggi terkena malaria dan sering terpapar gigitan nyamuk, maka kemungkinan terjadinya kambuhnya malaria juga akan lebih tinggi.
-
Siapa yang paling rentan terkena penyakit malaria? Penyakit itu sering menyerang orang-orang yang tinggal di daerah tropis dan subtropis. Anak-anak kecil dan wanita hamil adalah yang paling rentan terhadap penyakit ini.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Bagaimana malaria menyebar? Mengutip dari IFLScience, Senin (30/12), nyamuk adalah pembawa berbagai penyakit, yang paling mematikan adalah malaria.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
WHO juga menuturkan, Covid-19 hampir pasti akan membuat angka itu lebih tinggi pada tahun ini.
“Perkiraan kami bergantung pada tingkat gangguan layanan (karena Covid-19), mungkin ada lebih dari 20.000 dan 100.000 kematian akibat malaria di suatu tempat antara 20.000 dan 100.000 di sub-Sahara Afrika, kebanyakan terjadi pada anak-anak,” jelas Pedro Alsonso, direktur program malaria WHO, dikutip dari laman Reuters, Senin (30/11).
“Kemungkinan besar kematian akibat malaria lebih besar daripada kematian langsung akibat Covid-19,” sambungnya.
Laporan WHO juga menemukan ada 229 juta kasus malaria secara global pada 2019, dan meskipun tantangan pandemi Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya, banyak negara di seluruh dunia telah berjuang keras dan bertahan melawan penyakit tersebut.
“Keberhasilan jangka panjang dalam mencapai dunia bebas malaria dalam satu generasi masih jauh dari pasti,” jelasnya.
Beberapa negara Afrika yang paling parah terkena malaria berjuang untuk membuat kemajuan yang signifikan sejak 2016.
Karena penularan malaria yang terus-menerus melalui nyamuk di banyak bagian dunia, separuh populasi global menghadapi risiko tertular penyakit itu dan malaria masih membunuh satu orang anak setiap dua menit.
Meskipun demikian, fokus pendanaan dan perhatian global telah dialihkan, membuat kemungkinan kematian anak dapat dicegah.
Peter Sands, direktur eksekutif Global Fund untuk memerangi AIDS, tuberkulosis dan malaria, mengatakan temuan laporan WHO “sangat tepat waktu”.
“Dunia kesehatan global, media, dan politik, semuanya terpaku pada Covid-19, namun kami tidak begitu memperhatikan penyakit yang masih menewaskan lebih dari 400.000 orang setiap tahun, terutama anak-anak,” jelasnya kepada wartawan dalam jumpa pers.
“Dan untuk mengingatkan Anda, ini adalah penyakit yang kami tahu cara menyingkirkannya, jadi ini adalah pilihan yang tidak kami ambil,” tambahnya.
Reporter Magang: Galya Nge
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah hewan yang paling mematikan yang harus diwaspadai manusia.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah 14 tahun dengan pasien berusia 5 tahun paling banyak.
Baca SelengkapnyaWHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaWarga Eropa dan pribumi banyak yang menjadi korban keganasan nyamuk malaria.
Baca SelengkapnyaHewan paling bahaya di dunia bisa jadi hidup di sekitar kita, untuk itu kita harus waspada terhadap hewan di sekitar kita. Berikut hewan paling bahaya di dunia.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian memperingatkan tingkat kesuburan di hampir setiap negara akan terlalu rendah untuk menopang populasi mereka pada akhir abad ini.
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini Indonesia masih menempati posisi kedua kasus malaria tertinggi di Asia setelah India.
Baca SelengkapnyaJumlah populasi nyamuk di seluruh dunia terungkap. Angkanya begitu fantastis.
Baca SelengkapnyaBelum tersedia vaksin untuk manusia yang terjangkit virus ini.
Baca Selengkapnya