WHO: Tak Ada Bukti Anak-Anak dan Remaja Perlu Booster Covid
Merdeka.com - Tidak ada bukti saat ini bahwa anak-anak yang sehat dan remaja memerlukan suntikan booster vaksin Covid-19, menurut penjelasan kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan pada Selasa.
Dalam konferensi pers, dia mengatakan tampaknya ada beberapa penurunan kekebalan vaksin dari waktu ke waktu terhadap varian Omicron yang menyebar dengan cepat dari virus corona, tapi diperlukan penelitian lebih banyak untuk memastikan siapa yang memerlukan dosis booster atau penguat.
"Tidak ada bukti saat ini bahwa anak-anak yang sehat atau remaja memerlukan booster. Tidak ada bukti sama sekali," jelasnya, dikutip dari Reuters, Rabu (19/1).
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
Israel telah mulai memberikan suntikan booster kepada anak-anak mulai usia 12 tahun dan FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) awal bulan ini mengizinkan pemberian dosis ketiga vaksin Covid Pfizer kepada anak-anak berusia 12 sampai 15 tahun.
Pekan lalu, Jerman menjadi negara terbaru yang merekomendasikan semua anak-anak berusia antara 12 dan 17 tahun menerima suntikan booster. Hal yang sama juga dilakukan Hungaria.
Swaminathan menyampaikan, sekelompok ahli ternama WHO akan menggelar pertemuan pekan ini untuk mempertimbangkan pertanyaan spesifik bagaimana negara-negara seharusnya membuat pertimbangan untuk memberikan suntikan booster kepada populasi anak-anak.
"Tujuannya adalah untuk melindungi yang paling rentan, untuk melindungi mereka yang paling berisiko tinggi terkena penyakit parah dan meninggal. Mereka adalah populasi lansia kita, orang-orang dengan masalah imun dengan penyakit bawaan, tapi juga para tenaga kesehatan," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan warga Gaza terancam penyakit menular termasuk polio, akibat perang genosida Israel di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaLembaga HAM yang berbasis di Jenewa, Swiss, menyatakan Israel membunuh 17.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu.
Baca SelengkapnyaIsrael membunuh lebih dari 32.000 warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023, sebagian besar anak-anak dan perempuan.
Baca SelengkapnyaHasil scan X-ray menunjukkan peluru bersarang di kepala dan dada anak-anak tak berdosa tersebut.
Baca SelengkapnyaPBB memasukkan Israel ke dalam 'Daftar Hitam' pembunuh anak-anak. Namun, negara ini justru mengaku tentaranya paling bermoral di dunia.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Jalur Gaza itu rela menyisihkan waktu bermainnya demi mengumpulkan air bersih untuk keluarga.
Baca SelengkapnyaIsrael membunuh lebih dari 13.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaRatusan bocah di Amerika Serikat (AS) demo bela Palestina di depan Gedung Putih.
Baca SelengkapnyaPBB: Setiap Hari Ada 10 Anak Gaza yang Satu atau Dua Kakinya Harus Diamputasi karena Serangan Israel
Baca SelengkapnyaAnak-anak merupakan korban nomor satu dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaTingkah laku tentara Israel di media sosial kembali membuat geram jagat dunia maya.
Baca SelengkapnyaSebagian besar korban ditembak di kepala dan torso, dengan peluru tajam.
Baca Selengkapnya