WHO: Vaksin Corona Belum Akan Tersedia Dalam 12 Bulan
Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin corona belum akan tersedia paling tidak dalam 12 bulan mendatang. Banyak orang padahal berharap vaksin corona bisa tersedia paling tidak akhir tahun ini.
Laman the Independent melaporkan, Rabu (15/4), berbagai ilmuwan dan ahli farmasi di seluruh dunia kini berpacu memproduksi vaksin yang efektif untuk virus corona guna mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih luas. Hingga kini virus corona sudah membunuh lebih dari 120.000 orang di seluruh dunia.
Para peneliti saat ini tengah mengembangkan sedikitnya 20 vaksin yang berpotensi menjadi obat corona dan sebagian kecil sudah masuk dalam tahap uji coba.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Apa yang diciptakan oleh para peneliti? Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
China dan Amerika Serikat kini sudah menyetujui beberapa vaksin untuk masuk tahap uji coba terhadap manusia.
"Kita tidak sepatutnya berharap memperoleh vaksin corona dalam 12 bulan atau lebih," ujar Juru bicara WHO Margaret Harris dalam jumpa pers kemarin.
WHO sebelumnya sudah mengatakan vaksin corona membutuhkan paling tidak 18 bulan untuk bisa tersedia dan didistribusikan ke berbagai belahan dunia.
Kabar dari Harris ini muncul beberapa hari setelah peneliti dari Universitas Oxford mengatakan vaksin untuk Covid-19 paling cepat bisa siap pada September nanti.
Sarah Gilbert, profesor vaksinologi, mengatakan dia 80 persen yakin vaksin yang tengah dikembangkan timnya akan berhasil.
Uji coba ke manusia akan dimulai dua pekan lagi, kata Gilbert kepada the Times.
"Ada peluang besar vaksin ini akan berhasil berdasarkan pengalaman yang sudah kita lakukan untuk jenis vaksin ini," kata dia.
"Ini bukan sekadar coba-coba dan setiap pekan kita menguji data yang kita dapatkan. Saya yakin sampai 80 persen, itu menurut pandangan saya."
Dia menuturkan tersedianya vaksin itu pada musim gugur nanti bisa dimungkinkan jika segalanya berjalan lancar. Tapi dia juga mengatakan tidak seorang pun mampu menjanjikan vaksin ini akan berhasil.
Sebagian ahli sudah mengatakan vaksin corona bisa baru tersedia dalam waktu 18 bulan lalu dan didistribusikan secara global, namun Profesor Gilbert ingin mempercepat proses uji klinis ini terhadap pasien sukarela yang sudah terinfeksi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca Selengkapnya